Mengabdi Sekaligus Berprestasi
Opini oleh: Azmi Alvian Gabriel, S.TP., M.P. (Kepala Departemen Teknologi Agroindustri)
Berprestasi dan mengabdi, sudah semestinya menjadi keharusan bagi seorang pribadi terutama pemuda yang berlabel “mahasiswa”. Sesuai dengan tiga pilar dasar berupa Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sudah sepatutnya seorang mahasiswa menjadikan Prestasi dan Pengabdian sebagai nafas dalam perjalanan kehidupan perkuliahannya. Namun nyatanya kedua hal tersebut bukan hal yang mudah untuk dilakukan semua atau bahkan sekedar memilih satu diantaranya. Sebagai generasi muda yang harus begelut dengan tugas kuliah, praktikum, ujian, dan segala bentuk beban akademis yang ditanggung, memang menambah Prestasi serta Mengabdi bagaikan sebuah angan dan mimpi. Belum lagi ditambah berbagai batasan akibat Pandemi COVID-19 yang tak kunjung menyudahi diri, menguatkan ego untuk menahan diri dan tak lakukan sesuatu diluar kepentingan diri sendiri.
Berbeda dengan binar yang nampak dari mata beberapa mahasiswa dan mahasiswi di hadapan saya. Meski terbatas jarak dan hanya bertatap secara virtual, bukan hanya sekedar semangat yang saya tangkap, melainkan sebuah visi dan integritas diri yang tergambar. Obrolan panjang dan mendalam mengenai cita berkembangnya sebuah peradaban suatu bangsa. Memang terkesan muluk didengar bagi sebagian besar masyarakat kita saat ini. Namun tidak demikian jika tiap untaian kata dan kalimat tersebut keluar dari para pemuda-pemudi ini. Bangsa yang mereka banggakan memiliki kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa dari ujung Sabang hingga Merauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. Bangsa yang dikenal sebagai negara agraris dan maritim ini terkesan kehilangan calon pembela dan pengawalnya. Bagaimana tidak, sebagian besar generasi muda mulai menganggap Agrokomplek menjadi sektor yang tidak “sexy” lagi untuk dikelola dan dikembangkan meski sebagian besar para pendahulu mereka merawat dan mencintainya sebagai bekal hidup para generasi penerus.
Bagi mereka mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknologi Agroindustri - Universitas Internasional Semen Indonesia (HIMATRIAN-UISI), berprestasi dan mengabdi merupakan “jalan hidup” yang harus digapai secara beriringan tanpa dipilih. Pengembangan bangsa dengan mengedepankan pengelolaan dan pemberdayaan kearifan sumberdaya alam lokal menjadi suatu kunci pembangunan berkelanjutan yang realistis dapat diharapkan. Salah satu bentuk nyata pencapaian Prestasi dan Pengabdian yang dilaksanakan oleh para pemuda ini dengan terpilihnya HIMATRIAN sebagai perwakilan UISI dalam Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2020. Dengan mengangkat topik “Pemberdayaan Masyarakat Desa Balongwangi Kab. Lamongan sebagai Desa Berdaya Melalui Program Mandiri Energi dan pengembangan Produk Kreatif Berbasis Gender”, tim yang diketuai oleh Ayu Indriana Devi beserta sepuluh jajaran anggotanya akan melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu bentuk tanggung jawab moril peran pemuda dalam pembangunan bangsa.
Terlibatnya pemuda terutama mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan serta pengembangan ekonomi masyarakat merupakan sebuah langkah taktis dan strategis untuk memajukan perkembangan suatu bangsa. Peran penting tersebut tidak dapat dilaksanakan secara parsial maupun tentatif mengingat prinsip penberdayaan dan pengembangan ekonomi harus tersistem secara komprehensif melalui proses “continuous learning”. Dengan berlandaskan pada pemahaman tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat terutama para pemuda berlevel mahasiswa harus saling mendukung dan dapat turut berkontribusi aktif serta mengambil peranan untuk dapat mewujukan Bangsa Indonesia yang kuat dan mandiri dalam berbagai aspek. Percaya bahwa Bangsa Indonesia bisa bangkit dengan banyaknya pemuda yang peduli dengan Prestasi dan mengabdi!