potret foto bersama saat acara berakhir
potret foto bersama saat acara berakhir
10 November 2020 | Tim Media UISI

Ajak Mahasiswa Berbisnis Kreatif Melalui Strategi Pemasaran Iblis

Dr. Gancar Candra Premananto, MSi., CMA tawarkan pemasaran iblis melalui webinar online yang diadakan oleh depaertemen ekonomi syariah pada pada Minggu (08/11) lalu melalui aplikasi Google Hangout Meet.

UISI - “memotivasi mahasiswa untuk membuat bisnis kreatif yang rahmatan lil’alamin,” demikian harapan yang disampaikan oleh salah satu dosen ekonomi syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Dr. Bambang Tutuko, S.E., M.M., CFP saat membuka webinar online yang bertajuk “Bisnis Kreatif di Era Digital Tanpa Iklan.” pada Minggu (08/11) lalu melalui aplikasi Google Hangout Meet.

Menurut Dr. Gancar Candra Premananto, MSi., CMA selaku pembicara webinar kemarin menyatakan, bahwa beliau menemukan pemasaran iblis pada kandungan surat annas saat ia pelajalanan bimbingan S3. Iblis menggunakan strategi soft promotion melalui hati konsumen. Beliau menjelaskan mengenai pengemasan produk negatif seperti rokok yang sudah diketahui larangannya dengan ketat yang masih laku keras sampai saat ini.

“kalau kalian bikin produk kemudian kalian yakin produk kalian yakin tidak sukses. Kalian kalah dengan iblis, produknya negative tapi yakin sukses,” paparnya.

“pemasaran iblis dan pemasaran versi langit sedikit berbeda,” ujar Dr. Gancar Candra Premananto, MSi., CMA.

Beliau menjelaskan bahwa pemasaran iblis menggunakan strategi pengemasan produk negatif yang dikemas menjadi tampak indah untuk mempengaruhi nafsu dan bukan akal. Pemasaran versi langit melakukan pengemasan produk positif yang dikemas dengan indah sehingga seimbang antara sisi afeksi dan kognitif.

“dalam sebuah bisnis dilakukan ikhitiar, 80% ikhtiar yang tampak sisanya ikhtiar yang tidak tampak,” papar Ahmad Dahlan Malik, B.A.(Hons)., M.Ec., CFP selaku dosen ekonomi syariah saat melanjutkan sesi kedua webinar online.

Menurutnya, dengan menjalankan kedua ikhitiar tersebut dengan fokus pada problem solving yang ada dengan menyuguhkan layanan yang menarik membuat bisnis tersebut menjadi jangka panjang. “dengan membantu menyelesaikan masalah usaha kita menjadi usaha yang amal jariyah,”ujarnya.

Sosok pengamat ekonomi sekaligus dosen dari Universitas Airlangga ini menitipkan pesan di akhir acara kepada peserta webinar online untuk tidak hanya memberikan stabilo pada buku akan tetapi memberikan stabilo pada Al – Qur’an. “karena segala jawaban terdapat di dalam Al  Qur’an dan Hadist,”tutupnya.

(aml/fns)

Artikel Terkait