Empat Universitas Malaysia Gandeng Riset dengan UISI
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) jalin kerjasama dengan empat universitas berbasis korporasi Malaysia yang tergabung dalam Government Linked University (GLU). Pertemuan yang diadakan di Aula Kampus B pada Selasa (31/7) membahas mengenai berbagai kemungkinan kerjasama termasuk dibidang riset.
UISI yang telah tergabung dalam Aliansi Perguruan Tinggi BUMN (APERTI) bersama Universitas Telkom, Universitas Pertamina, STT PLN, dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Logistik melebarkan kerjasamanya dengan empat universitas korporasi di Malaysia. Kampus di bawah GLU adalah Universiti Teknologi Petronas (UTP), Universiti Tenaga Nasional (UNITEN ), Malaysia Multimedia University (MMU), dan Universitas Kuala Lumpur (UniKL).
"Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dibidang potensi energi yaitu penggunaan biomass," ungkap Rektor UISI, Prof. Dr.Ing. Herman Sasongko. Riset tersebut didukung dengan program waste to zero milik Semen Indonesia Foundation, dimana sampah kota diolah menjadi bahan bakar untuk pengolahan produk semen.
Wakil Rektor UNITEN mengamini mengenai potensi biomass tersebut, Prof.Datuk. Ir.Dr. Kamal Nasharuddin Mustapha mengatakan bahwa energi merupakan fokus di universitas tersebut dan siap menjalin riset bersama termasuk pengiriman dosen UISI di program doktor. Hal serupa diungkapkan pula oleh Prof.Dr.Mohamed Ibrahim Abdul Muthalib, wakil rektor UTP.
UISI yang memiliki fokus di bidang halal supply chain turut menarik minat UniKL untuk penelitian bersama."Kami sudah lama mencari partner riset mengenai halal dan menemukannya di UISI,"papar rektor UniKL, Prof.Dato' Dr.Mazliham Mohd Su'ud. Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dalam penduduk yang mayoritas muslim dan menggunakan produk halal.
Sedangkan MMU yang berfokus pada multimedia tertarik untuk menjalin riset di bidang bisnis kreatif.
Direktur Kerjasama, Pemasaran dan Komunikasi, Hadi Cahyono menambahkan kolaborasi UISI dan empat kampus perusahaan milik negara di Malaysia itu menghasilkan beberapa komitmen dan kerjasama. Diantaranya, studi lanjutan S3 bagi para dosen UISI, program kolaborasi penelitian, misalnya kuliah di Malaysia, namun mengerjakan riset di Indonesia.“Dengan demikian, UISI bisa menjadi salah satu kampus di ASEAN yang mampu mendukung perkembangan sosial, ekonomi dan lingkungan,” paparnya.(*/efn)