Penelitian Dosen Sistem Informasi UISI Tembus Internasional , Kuncinya Menekuni Sebuah Hobi dan Atmosfer Penelitian di UISI
Dosen Prodi Sistem Informasi UISI yakni Renny Sari Dewi mendapatkan penghargaan Indeks Scopus dan Google Scholar tertinggi se UISI. Scopus merupakan Lembaga Internasional yg bergerak dibidang pengindeksan publikasi hasil penelitian. Indeks Scopus melekat pada setiap peneliti dan jurnal, ditandai dengan H-Index. Semakin H-Index nya tinggi, maka penelitiannya semakin bermanfaat bagi banyak orang. Keuntungannya pun semakin dikenal banyak peneliti di belahan dunia. Dikarenakan Scopus menjadi pusat data terbesar di dunia yang mencakup puluhan juta literature ilmiah yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu sampai sekarang.
Sedangkan Google Scholar berbeda. Google Scholar tidak hanya menjadi indeks, namun juga wadah untuk meletakkan paper yg dipublikasikan atas hasil penelitian. Perbedaan Scopus dan Google Scholar. Jika Scopus hanya indexing saja. Sedangkan Google Scholar terdapat Repositorynya.
Sejak 2016, Dosen Sistem Informasi tersebut telah melakukan banyak penelitian dan publikasi sampai saat ini. Telah mencatat sekitar 9 prosiding internasional dan puluhan jurnal Nasional. Beliau yang telah dikenal menghasilkan puluhan penelitian tersebut mengatakan bahwa apa yang telah dicapai memang semata – mata karena hobi publikasi. Apa yang di capai beliau untuk bisa sampai tembus Internasional bukan tiba - tiba. Adanya motivasi dari UISI untuk meneliti dan mempublikasikan hasilnya ke jurnal bereputasi atau prosiding internasional. Namun sebagai warming up, saya memilih ke prosiding internasional.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UISI, kerap kali menargetkan untuk menghasilkan satu publikasi kepada Dosen di Universitas Internasional Semen Indonesia. Berbeda dengan Bu Renny yang memang telah hobi publikasi, memberikan tiga bahkan empat publikasi. Hobi yang produktif tersebut diapresiasi oleh UISI dengan memberikan reward berupa uang registrasi penuh, uang saku, penginapan dan tiket pesawat.
“Saya senang sekali menjadi bagian keluarga di UISI. Atmosfir penelitiannya bagus dan didukung penuh. Saya sejak 2016 tidak pernah absen dari penelitian dan selalu mendapat fasilitas travel grant dari LPPM UISI.” Papar Bu Renny. (*)