19 Agustus 2020 | Tim Media UISI

5 Proposal Penelitian Teknik Kimia lolos Pendanaan PKM, Membawa #UISIJUARA

Teknik Kimia berhasil membawa UISI bangga karena lolosnya pendanaan PKM – Penelitian Eksakta oleh DIKTI

Kamis (6/8) lagi-lagi mahasiswa UISI kembali mengukir prestasi. Kali ini 5 tim dengan total 15 mahasiswa Teknik Kimia berhasil membawa UISI bangga karena lolosnya pendanaan PKM – Penelitian Eksakta oleh DIKTI. Selain itu, 1 tim PKM Artikel Ilmiah dari Teknik Kimia mendapat insentif berkat tulisannya yang mengangkat tajuk efisiensi energi di PT. Semen Indonesia di Tuban. Antusiasme mahasiswa mengikuti program PKM relatif mengalami kenaikan setiap tahunnya membuat UISI semakin antusias untuk menjadi salah satu institusi pendidikan yang unggul.

“Jiwa kompetisi mahasiswa Teknik Kimia memang sangat tinggi. Antusias mengikuti PKM sudah terlihat dari masing-masing individu. Apresiasi setinggi-tingginya untuk mereka dan juga dosen pembimbing yang telah memberikan support penuh.Terus berkarya generasi muda UISI, jadilah sang juara menuju PIMNAS” ujar Okky Putri Prastuti, S.T., M.T. selaku kepala Departemen Teknik Kimia UISI. Kegiatan berlangsung hingga akhir tahun 2020 dilakukan di kampus Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI)

  1. Pembuatan Nano CaCO3 dari Sistem CO2 Converter dengan Proses Kimia Basah

PKM dengan dosen pembimbing Bapak Fandi Angga Prasetya, S.Si., M.Si. penelitian ini dilatar belakangi banyaknya pembangunan industri besar yang menyebabkan adanya produk samping berupa emisi CO2. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengonversi CO2 menjadi Nano CaCO3 yang tentu dapat digunakan kembali. Proses yang digunakan dalam pembuatan Nano CaCO3 ini adalah dengan Kopresipitasi dan Ball Mill. Kopresipitasi adalah proses kimia yang membawa suatu zat terlarut ke bawah sehingga terbentuk endapan yang dikehendaki. Kemudian dalam pembentukan ukuran nano material ini akan dilakukan dengan bantuan ball mill yang dapat membantu proses size reduction.

Karena adanya pandemi ini, percobaan yang seharusnya dapat dilakukan di Laboratorium harus digantikan dengan studi literatur. Ada tiga komponen pada analisa data berupa reduksi data (proses seleksi), penyajian data (sekumpulan informasi yang tersusun), dan Penarikan kesimpulan (menarik benang merah dari data yang telah dikumpulkan.

-Rizqi Ni’amul Firdaus

 

  1. Pemodelan Kolom Absorber dengan Pelarut aMDEA dalam CO2 Removal pada Gas Alam

Proposal kedua ini memiliki penelitian dengan tajuk simulasi software. Proposal yang dibimbing Ibu Yuni Kurniati, S.T., M.T. ini mengambil studi kasus di PT. Pertamina EP Asset IV Field Cepu, tepatnya di kolom absorber AGRU (Acid Gas Removal Unit). Pengambilan studi kasus ini dikarenakan potensi untuk terjadi foaming sangat besar di kolom absorber sehingga kinerja kolom untuk melakukan proses absorpsi menjadi kurang optimal. Maka perlu dilakukan optimasi dengan software aspen hysys sebagai simulatornya.

Pandemi ini tidak banyak mengubah rencana penelitian ini dikarenakan niat awal memang akan dilakukan dengan metode simulasi. Hal yang sudah dilakukan adalah mengambil data dengan industri terkait , kemudian akan dilakukan simulasi sehingga akan mendapatkan %eror yang didapat. Persamaan yang digunakan dalam simulasi ini adalah mengguankan Wilson dan juga NRTL dikarenakan sesuai dengan parameter interaksi molekul dan variabel yang akan dicari.

- Sella Octavia Wijaya

 

  1. Produksi Biodiesel Mikroalga Botryococcus Braunii Melalui Metode SBCM-NCT (Subcritical Methanol Non- Catalytic Transesterification)

Proposal kali ini dibimbing oleh Ibu Eka Lutfi Septiani, S.T., M.T. dengan tajuk penelitian produksi Biodiesel sebagai salah satu upaya pengembangan EBT (Energi Baru dan Terbarukan) . Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya energi fossil kali ini sudah mulai diperhatikan ketersediannya karena merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Pengembangan dalam dunia energi ini perlu dilakukan pengembangan lebih serius kembali. Pemilihan pembuatan biodiesel ini dilakukan karena komoditas bahan baku yang melimpah di Indonesia.

Sumber utama yang digunakan untuk menghasilkan minyak adalah Mikroalga Nannochloropsis sp. Bakteri ini dipilih karena memiliki potensi yang besar dimana mengandung minyak sekitar 40% serta pertumbuhannya yang cepat (2-3 hari) dan tidak memerlukan lahan di daratan (budidaya dilakukan di laut) sehingga dinilai memiliki prospek yang bagus untuk kdepannya sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan untuk membuatnya adalah ekstraksi, esterifikasi, dan purifikasi,

- Retno Mardiyah Aisyah

 

  1. Pemanfaatan Mikroalga Nannochloropsis Gaditana dalam Sintesa Amine-Functionalize Cellulose Foam Sebagai CO2 Capture melalui Proses Freeze Drying

Satu proposal lagi yang dibimbing oleh Ibu Eka ini juga memanfaatkan Mikroalga sebagai salah satu media yang digunakan untuk mengurangi CO2. Salah satu penyumbang CO2 terbesar adalah sektor industri dimana biaya recovery CO2 untuk industri memerlukan biaya yang tinggi sehingga dibutuhkan bahan yang dapat menangkap dan mengurangi pelepasan CO2 ke atmosfer.

Bahan yang digunakan merupakan ampas dari proses pengambilan ekstrak minyak di mikroalga sehingga bahannya sangat murah. Setelah itu, dilakukan pemanasan dengan oven, dan diayak dengan mesh 100. Hasil ayakannya akan dimasukkan ke dalam wadah yang kedap sehingga menggumpal, kemudian akan dilakukan penambahan bahan lain, dan dilakukan proses freeze drying. Kemudian hasil sintesa ini dapat digunakan untuk mengcapture CO2 agar tidak menyebabkan efek rumah kaca semakin besar nantinya.

-Rani Atiq Imani

 

  1. Pemanfaatan Bakteri Indegenous dalam Menetralkan pH Limbah Cair Asam dengan Metode Aerasi-Non Aerasi

Latar belakang pengajuan proposal penelitian ini dikarenakan banyaknya limbah cair industri, khususnya limbah cair dari Industri Pupuk. Limbah cair yang dihasilkan berbahaya dikarenakan  nilai pH yang relatif rendah (kisaran pH 4).Biasanya limbah tersebut akan dilakukan penambahan CaCO3 dan NaOH untuk meningkatkan nilai pH limbah hingga pH mencapai 6-9. Akan tetapi, proses tersebut menghasilkan endapan sedimen serta diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengangkat endapan dalam waktu tertentu.  Untuk itu, tim yang dibimbing oleh Ibu Yuni ini membuat ide untuk mendegradasi limbah tersebut sehingga memenuhi parameter untuk dibung dengan menggunakan bakteri Indegenous.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan isolasi bakteri indigenous , pembuatan konsorsium, serta percobaan dengan metode aerasi non-aerasi. Metode ini dipilih dikarenakan prosesnya yang murah, serta penyuplaian oksigen di dalam air yang data digunakan sebagi media hidup bakteri yang dapat menaikkan pH limbah cair.

- Janis Wardila Ningsih (*)

 

Artikel Terkait