Foto bersama seluruh peserta gPBL dan perwakilan professor
Foto bersama seluruh peserta gPBL dan perwakilan professor
26 Maret 2017 | Tim Media UISI

6 Mahasiswa UISI Kunjungi Pabrik Terbesar di Thailand

UISI kembali Memberangkatkan 6 mahasiswa untuk mengikuti program internasional. Kali ini mahasiswa yang berasal dari 3 angkatan yaitu 2013, 2014, dan 2015 harus mengikuti acara global Project Based on Learning (gPBL) selama 10 hari di Suranaree University

UISI, Thailand – UISI kembali Memberangkatkan 6 mahasiswa untuk mengikuti program internasional. Kali ini mahasiswa yang berasal dari 3 angkatan yaitu 2013, 2014, dan 2015  mengikuti acara Global Project Based on Learning (GPBL) selama 10 hari di Suranaree University of Technology (SUT), Thailand. Kegiatan yang hampir serupa dengan camp internasional dilaksanakan mulai tanggal 20-29 Maret 2017. 46 Peserta yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Thailand dan Indonesia ini memiliki agenda untuk mengunjungi Perusahaan Srithai, perusahaan melamine terbesar di Thailand (21/3).

Proses pembuatan produk dengan kualitas 100% melamin ini sudah sepenuhnya diproses dengan teknologi mesin tetapi masih banyak membutuhkan tenaga manusia untuk pengerjaan mesin nya. Tidak ada polusi yang terhasilkan dalam keseluruhan prosesnya, karena bahan baku utama yaitu bubuk melamin tanpa tambahan sampingan. Segi pewarnaan produk pun tidak perlu dilakukan. Bubuk melamin yang digunakan telah tersedia dalam berbagai variasi warna. Sehingga proses pencetakan disesuaikan dengan warna yang dibutuhkan.

Terdapat 3 kunci sukses yang menjadi fokus dari perusahaan Srithai, product innovation, process innovation, dan leadership. Ketiga kunci sukses tersebut tentu diharapkan mampu memberikan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan proses yang efektif, sehingga profit yang diraih diharapkan meningkat. Hal tersebut tentu membutuhkan sosok pemimpin yang mampu memberikan perubahan untuk lebih kompetitif dengan adanya persaingan pasar.

Setelah hampir 1 jam berkeliling perusahaan, setiap kelompok melakukan FGD (Focus Group Discssion) untuk mendiskusikan sebuah permasalahan sehingga didapatkan solusi yang diwujudkan dalam prototype berupa desain. Di akhir sesi, setiap kelompok harus mempresentasikan ide yang mereka usulkan. “What you need to improve and what is your idea” ucap Dr. Somsak Siwadamrompang, perwakilan SUT. (far/ral)

Artikel Terkait