2 Juni 2017 | Tim Media UISI

Adu Prototype Mahasiswa Teknik Kimia di Pekan Teknologi

Energi menjadi topik yang sangat menarik dewasa ini, semua orang berlomba-lomba untuk mampu menciptakan energi baru terbaharukan, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan limbah yang ada. Hal ini tentu selaras dengan prototype mahasiswa tekkim, mulai dari

Gresik, UISI – Kata kreativitas memang tak akan pernah ada batasnya, bahkan disela-sela Ramadhan pun tak luntur dan tetap mendorong diri untuk berkarya. Departemen Teknik Kimia (Tekkim) UISI menggelar pekan teknologi perdana yang bertujuan untuk menggali daya inovatif dan kekritisan mahasiswa mengenai penciptaan energi (30/5). Bertemakan “Waste to energy”, berbagai protoytpe mahasiswa memenuhi ruang lobby gedung 1 UISI dari pukul 09.00 – 16.00 WIB. Serangkaian acara dilaksanakan secara internal oleh departemen Teknik Kimia, mulai dari panitia hingga peserta. Akhir sesi tentu dilakukan penjurian untuk dipilih 3 prototype terbaik versi dosen Teknik Kimia.

“Pekan teknologi merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh para dosen di Departemen Tekkim” ucap Yudha Zakaria selaku ketua pelaksana. Kriteria penilaian yang dilakukan terhadap prototype tersebut meliputi Efisiensi, orisinalitas ide, kemanfaatan prototye, serta biaya yang dikeluarkan. “Kegiatan ini merupakan kali pertama diadakan, dan sementara masih dilaksanakan untuk internal, tetapi tidak menutup kemungkinan tahun-tahun selanjutnya bisa untuk seluruh mahasiswa UISI, atau bahkan sampai nasional” lanjut Yudha. Iming-iming uang tunai serta nilai pun, tentu menjadi senjata ampuh bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas mereka.

Energi menjadi topik yang sangat menarik dewasa ini, semua orang berlomba-lomba untuk mampu menciptakan energi baru terbaharukan, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan limbah yang ada. Hal ini tentu selaras dengan prototype mahasiswa tekkim, mulai dari eceng gondok, belimbing wuluh, kentang, limbah kulit pisang, limbah gelas plastik, dll menjadi bahan baku untuk penciptaan energi mereka. Penciptaan solar dari pemanfaatan limbah gelas plastik pun diwujudkan oleh salah satu kelompok. Plastic Changer Into Fuel Oil (PCFO) memiliki cara kerja yang tidak terlalu rumit, cukup mengumpulkan limbah gelas plastik, dan mencacahnya menjadi bagian kecil sehingga tinggal memasukkan kedalam tungku pembakaran. “Optimis bisa jadi juara, karna protoype kami memiliki proses yang continue dengan bahan baku sampah plastik yang jumlahnya melimpah” ujar Nuvixcha salah satu anggota. (far/ral)

Artikel Terkait