Forum Group Discussion dengan pembicara dari Universitas Syiah Kuala Dr. Ir. Abdullah, M.Sc
Forum Group Discussion dengan pembicara dari Universitas Syiah Kuala Dr. Ir. Abdullah, M.Sc
6 Desember 2017 | Tim Media UISI

Bangkitkan Teknologi Persemenan dalam Forum Group Discussion

Kamis (30/11) bertempat di Ruang Thanglong, Gedung 1 Kampus A UISI kegiatan Forum Group Discussion dengan judul Beton Ringan sebagai Bahan Konstruksi Alternative dengan pembicara dari Universitas Syiah Kuala yaitu Dr. Ir. Abdullah, M.Sc.fF

UISI - Bagi seorang dosen, salah satu bentuk tridarma perguruan tinggi selain menjadi pengajar, melakukan pengabdian masyarakat, ada aktivitas penting lain yaitu penelitian. Untuk meningkatkan penelitian-penelitian yang ada di UISI, dosen dari prodi Manajemen Rekayasa dan Teknik Kimia mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bekerjasama dengan LPPM UISI. Kegiatan FGD yang bertemakan Teknologi Persemenan ini mengundang pembicara dari Universitas Syiah Kuala yaitu Dr. Ir. Abdullah, M.Sc. Kamis (30/11) bertempat di Ruang Thanglong, Kampus A UISI. Kegiatan FGD dengan judul Beton Ringan sebagai Bahan Konstruksi Alternatif ini dibuka oleh Bambang Tutuko selaku Ketua LPPM.

Direktur sarana dan prasarana, Direktur perencanaan fisik, ketua LPPM, mahasiswa Manajemen Rekayasa dan Teknik kima pun turut mengikuti kegiatan FGD ini. Abdullah menjelaskan mengenai topik pengembangan beton ringan di Universitas Syiah Kuala serta penelitian yang  beliau lakukan yaitu inovasi perancangan bata ringan. "Potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia ini sangatlah melimpah yang dapat dijadikan solusi permasalahan kejadian di Aceh pada masa lampau" lanjut beliau. Pada tahun 2003, di Aceh terjadi tsunami yang mengakibatkan rumah roboh sehingga dilakukan penelitian mengenai fungsi batu apung sebagai pengganti konstruksi bahan bangunan. Sehingga harapannya tahan akan gempa bumi. "Jadi kebutuhan akan bata ringan ini sangat dibutuhkan" ucapnya menegaskan.

Ndaru Candra selaku Dosen dan Kepala Departemen (Kadep) dari Manajemen Rekayasa mengatakan kegiatan ini sangat bagus untuk diadakan, mengingat penelitian beliau juga di bidang yang sama tetapi lebih concern kepada materialnya. Penelitian ini bisa juga diterapkan di kampus maupun masyarakat sekitar. Keberlanjutan kegiatan ini kedepannya yaitu rencana penelitian bersama antara Universitas Syiah Kuala dengan UISI. "Diharapkan bisa bekerjasama dengan baik mengingat di Aceh tidak ada pabrik semen dan juga bahan baku konstruksi juga mahal. Bekerjasamanya dengan membentuk kolaborasi anatara 2 universitas dan 1 indusrti yaitu antara Unsyiah dengan UISI" tambah Ndaru. (aar/far)

Artikel Terkait