Biogas Ramah Lingkungan Ada di UISI
Biogas Ramah Lingkungan Ada di UISI
27 Mei 2017 | Tim Media UISI

Biogas Ramah Lingkungan Ada di UISI

Pengabdian Masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa UISI Berbasis Teknologi Biogas

Gresik – Pengabdian masyarakat berbasis tekonologi biogas ramah lingkungan sedang dikembangkan di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).

Sebagai kampus baru, UISI terus berupaya mengembangakan potensi yang dimiliki oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa dengan melakukan berbagai inovasi energi. Memanfaatkan limbah makanan organik dari kantin UISI dan kotoran ternak sapi dari peternak di wilayah Gresik yang diolah menjadi biogas. 

Saat ini telah tersedia mesin pengolahan biogas di kampus A UISI. Meskipun demikian, perlu adanya uji coba alat dan penelitian bahan terlebih dahulu sebelum produksi skala besar. Keikutsertaan mahasiswa UISI berpengaruh pada terwujudkan inovasi tesebut kepada masyarakat sekitar. Dibimbing langsung oleh dosen yang ahli dibidangnya yaitu, Qurrotin A’yunina M. O. A., S.T, M.T dan Eka Lutfi Septiani S.T, M.T, serta melibatkan mahasiswa yaitu Muhammad Fariz Alexfan, Rizki Dwi Putri Amalia, Ika Aprilia Nengse, Moh. Afit Hariyanto dan Ahmad Jazilul In’am. Mereka merupakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Industri dan Agroindustri dengan angkatan yang berbeda.

Pemilihan bahan dan komposisi yang tepat dapat menentukan hasil biogas yang didapat. Oleh karena itu, pada Sabtu (28/04) tim pengabdian masyarakat mengumpulkan bahan dan memulai penelitian biogas. Kotoran sapi yang di dapat dari peternak sapi dicampur dengan limbah makanan di kantin UISI. Setelah kotoran sapi dan limbah dihaluskan, kemudian didiamkan dalam botol dengan perbedaan komposisi, agar diketahui sampel mana penghasil biogas terbanyak. Sampel uji yang didapatkan setelah seminggu pengamatan, kemudian diteliti lebih lanjut.

Selain itu, “Pemilihan tempat yang tepat menjadi pertimbangan untuk produksi biogas”, ujar A’yunina. Hal ini dikarenakan, aroma khas dari limbah organik apabila berdekatan dengan aktivitas perkuliahan ditakutkan akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Putri mengungkapkan, “dengan pengabdian masyarakat melalui biogas ini diharapkan dapat dikembangkan dari segi keanggotaan dan kualitas agar manfaaatnya tersampaikan ke masyarakat”. [uda/day]

Artikel Terkait