Potret seorang Dosen UISI yang raih Juara 1 Kategori Umum pada Kompetisi Nasional
Potret seorang Dosen UISI yang raih Juara 1 Kategori Umum pada Kompetisi Nasional
8 April 2019 | Tim Media UISI

Dosen UISI Sukses Raih Juara 1 Kompetisi Nasional Manajemen Risiko 2019

Yogantara Setya Dharmawan, S.Kom., MBusProcessMgt. merupakan Dosen UISI yang sukses meraih Juara 1 Kategori Umum pada Kompetisi Nasional Manajemen Risiko 2019 di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

Gresik - Kompetisi Nasional Manajemen Risiko merupakan suatu kompetisi tahunan yang diadakan oleh CRMS (Center for Risk Management Studies). Di tahun 2019 ini pihaknya melakukan kerjasama dengan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Ada dua kategori yang termasuk dalam kompetisi tersebut, yaitu Kategori Mahasiswa S1 (pembahasan studi kasus) dan Kategori Umum (penulisan studi kasus). Seluruh babak kualifikasi dan babak final dilakukan secara online. Puncak acara kompetisi tersebut diselenggarakan di Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tanggal 5 April 2019 dengan mengangkat tema "Building Technology DNA in Business: Risks vs Opportunities".

Bapak Yogantara Setya Dharmawan, S.Kom., MBusProcessMgt. atau yang akrab dipanggil Pak Yoga ini merupakan salah satu Dosen Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang sukses meraih Juara 1 pada Kompetisi Nasional Manajemen Risiko 2019 untuk Kategori Umum. Beliau sempat memaparkan bahwa di tahun 2015 sudah pernah mengikuti kompetisi tersebut dan berhasil mendapatkan Juara 3. Jadi, hal tersebut membuat beliau penasaran akan kompetisi di tahun 2019 sehingga memutuskan untuk mengikuti kompetisi lagi. Dan ternyata terjadi suatu peningkatan yang sangat baik, beliau sukses meraih Juara 1 dalam Kategori Umum.

“Untuk strateginya sebenarnya tidak ada. Hanya saja kita membuat pembahasan pada paper-nya itu sedetail mungkin dan sesuai dengan tema yang diusung. Lalu, kita ambil judul yang sedang trending terkait pendayagunaan IT saat ini yakni Transformasi Digital. Alhamdulillah itu sesuai dengan tema besarnya. Kalau untuk pesaing di Kategori Umum sebenarnya tidak terlihat karena kita tidak tahu siapa saja yang mendaftar. Tidak seperti Kategori Mahasiswa (S1) dimana 10 besarnya diumumkan. Selain itu pada Kategori Umum juga penilaiannya bersifat blind review dan dari panitia langsung diambil 3 besar," ujar beliau ketika ditanya oleh Tim UISI Media.

Bersama dengan seorang teman yang bekerja sebagai karyawan di salah satu Perusahaan Asuransi milik BUMN di Jakarta, yaitu Bapak Yan Azmi E. A. beliau mengangkat judul "Tantangan dan Risiko pada Transformasi Digital Perusahaan Asuransi". Beliau juga mengaku bahwa ada kendala dari kompetisi tersebut, yaitu tentang koordinasi dengan tim. Karena mengingat anggota tim beliau juga berada di Jakarta. Tetapi kendala tersebut masih bisa teratasi dan membuahkan hasil yang sangat membanggakan.

“Saran saya manajemen waktu harus bisa dikelola dengan baik jika ingin sukses baik akademik maupun non-akademik. Yang terpenting adalah pacu semangat diri terlebih dahulu. Karena jika ada kemauan yang tinggi, pasti kita akan bisa dan akan selalu ada jalan. Karena motivasi terbesar dalam meraih kesuksesan dimanapun kita berada adalah dimulai dari diri sendiri," tambah beliau untuk memotivasi para mahasiswa. (ifs/rry)

Artikel Terkait