M.M., Ahmad Hudaifah, S.E., M.Ec., dan Andi Zulfikar Darussalam, S.Th.I., M. Si., M.Hum di 4th AICIF
M.M., Ahmad Hudaifah, S.E., M.Ec., dan Andi Zulfikar Darussalam, S.Th.I., M. Si., M.Hum di 4th AICIF
8 Desember 2016 | Tim Media UISI

Dosen UISI Terima Best Paper Award

Tiga dosen Ekonomi Syariah meraih penghargaan Best Paper Award di konfrensi internasional

Malaysia- Tiga dosen Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) meraih penghargaan Best Paper Award di konfrensi internasional pada Rabu (7/12) yang diadakan di Malaka, Malaysia. Penghargaan diberikan pada penelitian yang berjudul Structuring Model for Corporate Productive Cash-Waqf in Indonesia: (A Case Study for PT.Semen Indonesia).

Berawal dari hibah riset dari UISI, tiga dosen Ekonomi Syariah yaitu: Bambang Tutuko, S.E., M.M., Ahmad Hudaifah, S.E., M.Ec., dan Andi Zulfikar Darussalam, S.Th.I., M. Si., M.Hum. Mereka mengangkat tema penelitian mengenai pengelolaan dana wakaf dari korporasi untuk bisa menjadi produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. "Tujuannya adalah untuk menemukan investasi yang menghasilkan keuntungan paling tinggi dengan memperhatikan kekekalan nilai wakaf uang," papar Hudaifah.

Keletihan tiga periset tersebut dibayarkan dengan diraihnya penghargaan di kategori best paper pertama dalam bidang Islamic Social Finance di 4th ASEAN International Conference on Islamic Finance (4th AICIF). The 4th AICIF adalah acara yang diselenggarakan oleh IIUM, bekerjasama.dg UNISULA, UIN Yogyakarta, UNIDA Gontor, Universitas Midanau Philipina, dan Universitas Sultan Syarif Ali Brunei Darussalam. Konferensi Ekonomi Islam ini mengangkat tema Islamic Economics: A Re Evaluation and Way Forward yang diikuti oleh penulis dari berbagai negara di dunia yang fokus pada pengembangan ekonomi Islam.  Acara ini dilaksanakan di Hotel Equatorial Negara Malaka Malaysia pada 6-8 Desember 2016.

"Paper kami direview dengan sistem blind, dengan lebih dari 150 paper lain dalam bahasa Inggris,"terang Huda. Ketua Pusat Kajian Rantai Pasok Halal ini mengaku hal tersebut luar biasa karena mereka bertiga belum lulus S3 dan berasal dari UISI yang tergolong universitas yang belia. Huda menambahkan masyarakat internasional melihat Semen Indonesia sebagai potensi yang menarik untuk riset, pengajaran dan pengabdian masyarakat. (efn)

Artikel Terkait