Yudha Maylinda C (2015) dan Dyah Ayu Wulandari (2015) menunjukkan produk geolight brick
Yudha Maylinda C (2015) dan Dyah Ayu Wulandari (2015) menunjukkan produk geolight brick
8 November 2018 | Tim Media UISI

Geolight Sebagai Terobosan Bata Ringan Berbahan Abu Layang

Sebuah batu bata ringan berhasil dibuat dari pemanfaatan sisa hasil pembakaran batu bara pada pabrik atau biasa disebut dengan fly ash atau abu layang.

Gresik – Geolight Brick atau Geopolimer Lighter Brick sebagai terobosan baru batu bata dari bahan baku berbeda telah berhasil diciptakan atas kerjasama oleh Ufafa Anggarini S.Si., M.Si. merupakan salah satu dosen Program Studi Teknik Kimia beserta 7 mahasiswanya. Produk Geolight ini sendiri merupakan inovasi terbaru dari pemanfaatan limbah abu terbang (fly ash) yang merupakan sisa dari hasil pembakaran batu bara. Pada umumnya, batu bata terbuat dari tanah liat dicampur dengan air dan abu. Namun, berdasarkan keinginan untuk melakukan efisiensi pada material batu bata dengan mengganti bahan utama pembuatnya serta kepedulian terhadap lingkungan karena memakai limbah pabrik maka diciptakanlah produk Geolight tersebut.

Tyas Ajeng Nastiti, S.T., M.Ds selaku ketua Pusat Riset, Bisnis Kreatif dan Teknologi berkata, “Dengan adanya expo KMI tersebut diharapkan produk Geolight dapat diperkenalkan dengan para praktisi sebelum nantinya ditunjukkan pada investor lebih lanjut terkait dengan keberlanjutan bisnis dari produk Geolight ini.” Melewati serangkaian penelitian, Geolight sudah teruji dalam aspek kekuatan, ketahanan air dan api. Batu bata ringan tersebut memiliki kuat tekan sebesar 40Mpa atau setara dengan 10x kuat tekan batu bata biasa . Densitas batu bata ringan kurang dari 1.800 dan tidak mudah terkikis .

Sebagai inovasi baru, Geolight ini nantinya akan mengikuti expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) IX pada Sabtu dan Minggu  10-11 November 2018 di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diwakili oleh Yudha Maylinda C (2015) dan Dyah Ayu Wulandari (2015) bersama 3 tim mahasiswa UISI dengan penemuan baru lainnya. Penelitian ini rupanya sudah mulai dilakukan sejak 2017 namun baru akan diperkenalkan 2018 pada pameran di bogor tesebut. Ekspo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (EKSPO KMI) IX 2018 sendiri merupakan kompetisi kewirausahaan Indonesia yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti). (rry/ral)

Artikel Terkait