Inilah Alasan Mengapa Bisnis Agroindustri Indonesia Tidak akan Mati
Gresik-Tak hanya diam di tengah pandemi, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) memfasilitasi program belajar bareng UISI untuk para Siswa-Siswi SMA, Sederajat dan Umum. Para peserta, walaupun bukan termasuk mahasiswa UISI terlihat mampu menikmati pembelajaran yang diberikan. Di samping itu, peserta bebas memilih program dari seluruh program studi yang ada di UISI. Hari pertama (22/06) program belajar bersama dimulai dari Departemen Teknologi Agroindustri UISI.
Materi disampaikan oleh Azmi Alvian Gabriel, S.TP., M.P. selaku Kepala Departemen Teknologi Agroindustri. Tak tanggung-tanggung, materi yang dibawakan bertajuk, “Bisnis Agroindustri Gak Bakal Mati!” . Apabila meninjau dari sisi teknologi, manajemen dan sistem yang baik serta unggul, membuat ungkapan tersebut tidak mustahil untuk diwujudkan.
Aktivitas bisnis baik dalam skala kecil maupun besar akan melibatkan transformasi bahan hasil pertanian (Agrokomplek) untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah dan nilai ekonomis yang optimal, merupakan definisi dari Agroindustri. Hasil pertanian bukan hanya apa yang bisa ditanam seperti jagung, padi dan sebagainya. Namun lebih dari itu, pertanian secara luas melingkupi peternakan, perkebunan, perikanan, perhutanan dan pertanian.
Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat lepas dari produk hasil Agroindustri. Ketika mandi, maka kita akan bertemu produk sabun. Sabun sendiri berasal dari minyak kelapa sawit. Ketika makan, pastinya kita juga bertemu dengan produk Agroindustri. Contohnya, nasi yang berasal dari tanaman pertanian padi. Bahkan ketika pandemi, masyarakat cenderung menahan diri untuk membeli kebutuhan tersier yang banyak diproduksi industri manufaktur, namun produk dari Agroindustri tetap dikonsumsi. Seperti yang diungkapkan Gabriel, “Manusia pasti selalu makan. Oleh karena itu Agroindustri di Indonesia gak akan mati!” (tsa/rry)