Konsisten Sejak 2021, Mahasiswa UISI Persembahkan Prestasi di Porprov Jatim 2025 Cabang Pencak Silat
UISI - Perjuangan panjang akhirnya membuahkan hasil bagi Ahmat Rendi Saputra, mahasiswa Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 cabang olahraga pencak silat. Meski belum meraih medali emas, pencapaian ini menjadi buah dari konsistensi dan kerja keras sejak tahun 2021, serta bukti nyata ketekunan dalam dunia olahraga bela diri.
Mahasiswa tersebut telah mengenal pencak silat sejak duduk di kelas 5 SD melalui Perguruan Silat Terate, dan mulai serius menekuni dunia atletik sejak SMP kelas 7. Untuk menghadapi Porprov Jatim 2025, ia menjalani persiapan panjang selama enam bulan, meliputi latihan fisik, penguatan mental, hingga menjaga pola makan dan pola tidur agar tetap prima.
Ia mengakui bahwa Porprov Jatim merupakan ajang bergengsi dan berjenjang, bahkan menjadi tiket menuju pra-PON. Selain itu, kejuaraan ini juga memberikan apresiasi besar kepada para atlet yang berprestasi di tingkat kabupaten. “Event ini besar banget di Jawa Timur, karena bisa jadi jalan menuju pra-PON. Bonusnya juga lumayan besar, tergantung kebijakan tiap kabupaten,” jelasnya.
Dalam perjalanannya, ia menghadapi berbagai kendala, terutama dalam membagi waktu antara kuliah dan latihan, serta jarak yang jauh dari Gresik ke Lamongan tempatnya berlatih. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap fokus. Ia juga menyadari bahwa semua peserta di Porprov merupakan atlet pilihan terbaik dari tiap kabupaten, bahkan beberapa di antaranya sudah memiliki prestasi di ajang nasional.
“Banyak lawan berat, tapi saya tetap percaya diri karena sudah menyiapkan semuanya dengan matang,” ujarnya.
Momen paling berkesan baginya adalah saat berhasil lolos ke semifinal. Ia mengaku tak kuasa menahan haru atas hasil tersebut. “Tentunya sangat senang sekali karena ini perjuangannya tidak main-main. Penantian yang cukup lama, bahkan saya sempat menangis saat lolos ke semifinal,” ungkapnya penuh emosi.
Capaian ini menjadi bukti bahwa dengan konsistensi, disiplin, dan semangat pantang menyerah, tidak ada usaha yang sia-sia. Ia berharap prestasinya dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa UISI lainnya untuk terus mengembangkan potensi di bidang yang mereka cintai. (may)