Sosok tiga mahasiswa Departemen Teknik Kimia lolos pendanaan PKM PE
Sosok tiga mahasiswa Departemen Teknik Kimia lolos pendanaan PKM PE
25 Agustus 2020 | Tim Media UISI

Lolos Pendanaan PKM PE, "Pemodelan Kolom Absorber dengan Pelarut Amdea dalam CO2 Removal pada Gas Alam”

Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kembali lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian Eksakta (PE) salah satunya tim yang beranggotakan Sella Octavia Wijaya, Dwiki Adam Prayoga, dan Hanna Eryati Nur’Ain.

UISI -  Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kembali lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian Eksakta (PE), salah satunya dari tim yang diketuai Sella Okta Wijaya dari Departemen Teknik Kimia yang membuat UISI bangga akan hal itu.

Pemodelan Kolom Absorber dengan Pelarut Amdea dalam CO2 Removal pada Gas Alam” merupakan judul yang unik dari tim yang beranggotakan Sella Octavia Wijaya, Dwiki Adam Prayoga, dan Hanna Eryati Nur’Ain. Ketiga mahasiswa tersebut dibimbing oleh Yuni Kurniati, S.T., M.T selaku Dosen Departemen Teknik Kimia.

Tim Sella mengikuti PKM 5 Bidang dengan tujuan untuk melanjutkan studi kasus yang dijumpai di tempat magang, yakni PT. Pertamina EP Asset IV Field Cepu. Diketahui pada kolom absorber AGRU (alat untuk proses absorpsi) memiliki potensi terjadinya foaming yang relatif tinggi sehingga proses absorpsi yang terjadi kurang optimal sehingga disini kami melakukan optimasi dari segi konsentrasi dan temperatur inlet larutan amina agar performa kinerja dari kolom berjalan secara optimal.

"Dalam proses persiapan PKM 5 Bidang ini, pembuatan proposal dapat dilakukan jauh-jauh hari, misal tenggatnya bulan Oktober nah itu udah disiapkan dari awal tahun atau beberapa bulan sebelumnya agar kita masih memiliki banyak waktu untuk melakukan koreksi dan pengecekan, baik itu format ataupun isi. Di sisi lain, juga punya banyak waktu untuk melakukan bimbingan dan monitoring bersama dosen pembimbing sehingga proposal yang kami ajukan menjadi lebih baik lagi. Dari dosen pembimbing sudah mewanti-wanti untuk peluang lolos pendanaan PKM ini relatif kecil karena prinsipnya menggunakan pemodelan bukan eksperimen seperti PKM-P pada umumnya. Sehingga kami satu tim tidak terlalu berharap namun tetap optimis, karena kan juga belum keluar hasilnya jadi tetep dicoba saja," ujar Sella kepada Tim UISI Media.

Sella memberikan saran agar tim tetap kompak dalam mengerjakan dan menyelesaikan PKM yakni dengan tetep melakukan koordinasi dan membagi tugas. "Diusahakan setiap selesai bimbingan dengan dosen pembimbing ataupun risil atau pihak lain yang berkaitan, saling sharing terus diskusi biar tetep sejalan terus," tambahnya. 

"Tetap gali ide dan lebih jeli serta sensitif terhadap lingkungan sekitar, karena disini kita harus mencari masalah dan menyelesaikannya. Jangan bosan-bosan buat mencari masalah di sekitar karena dengan begitu kita akan lebih mudah mendapatkan ide untuk PKM, lalu lebih banyak mencari info dari web atau internet agar kita bisa mengembangkan ide dan inovasi tersebut," pesan Sella untuk menyemangati mahasiswa lainnya. (and/rry)

Artikel Terkait