10 Peserta Terbaik Lomba Mural Se-Jawa Timur yang Diadakan UNESA November 2016
10 Peserta Terbaik Lomba Mural Se-Jawa Timur yang Diadakan UNESA November 2016
28 Januari 2017 | Tim Media UISI

Low Profile High Impact

"Art is not what you see, but what you make others see". Edgar Degas

Tips langkah-langkah berkarya dengan passion

Bincang bersama dengan salah satu mahasiswa UISI yang berprestsasi bersama Muhammad Mizwar Ardiansyah dari Prodi Desain Komunikasi Visual . Mungkin kalian asing mendengar nama tersebut, laki-laki pendiam dan pemalu dengan zodiac Libra ini, banyak menuai prestasi yang cukup gemilang di bidang seni mural. Selain menjadi mahasiswa dia juga menjabat sebagai wakil di komunitas Grisse Street Art ( GSA ) yakni komunitas seni lukis jalanan khususnya di mural dan graffiti. Untuk menghilangkan mindset negatif di masyarakat tentang "anak jalanan" komunitas ini tidak hanya sekedar mencoret-coret dinding tetapi harus ada impact untuk memperhatikan lingkungan sekitar dengan seni lukisnya. selain itu sebelum memulai eksekusi tembok maupun dinding perlu untuk meminta izin terlebih dahulu agar tidak dibilang anarkis. Jika sudah mengantongi izin maka luapan ekspresi tercurahkan sepenuhnya di dinding tersebut yang dikemas dengan unsur seni keindahan.

Apa sih seni mural itu ?

Mural berasal dari bahasa latin yakni Murus yang berarti Dinding. Arti yang lebih luas lagi, Mural adalah lukisan yang dilukis pada bidang permanen seperti tembok, dinding dan sejenisnya biasanya berupa animasi atau karakter. Alat  dan bahan yang digunakan dalam mural adalah kuas berbagai ukuran, cat warna, wadah untuk cat, air untuk pengencer cat, dan masking tape yang berfungsi sebagai pembatas agar tidak terkena cat.

Terus apa bedanya dengan graffiti ?

Graffiti merupakan coretan di dinding dengan mempertimbangkan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kata, simbol atau kalimat tertentu. Alat dan bahan  yang digunakan untuk graffiti cukup dengan cat semprot (pilox) atau spidol.

Mengapa memilih berkarya di seni mural ?

Passion.

Sejak kapan anda memulai berkarya di mural art ini?

Saya memulai berkarya pada tahun 2012 saat masih kelas  11 SMA. Saat itu saya masih menjadi seorang yang pemalu dan pendiam di kelas, hingga ada seorang teman yang mengajak saya untuk ikut dalam acara lomba mural yang diadakan oleh PT. Petro Kimia Gresik dan alhamdulillah dapat predikat 5 besar.

Apa saja prestasi yang dapat anda panen dari seni mural art yang anda tekuni saat ini?

Pertama juara harapan 2 di lomba mural PT. Petro Kimia Gresik pada tahun 2014

Kedua juara 2 mural di Secreatfest UISI tahun 2015

Ketiga juara 1 mural di acara Ideas Fair UISI tahun 2016

Keempat 10 peserta terbaik se-Jawa Timur yang diadakan UNESA November 2016 silam.

Bagaimana tanggapan lingkungan anda menyikapi kemampuan yang anda miliki?

Awalnya orang tua tidak menyetujui dengan bakat yang saya miliki tapi dengan usaha kerja keras, saya tunjukkan kepadanya hingga menuai prestasi bahkan dapat banyak job dari seni mural akhirnya orang tua merestui tapi ada nasehat yang harus dijalankan yakni jangan lupa dengan sholat dan selalu mensyukuri apa yang didapat dari yang saya kerjakan. Sementara job yang sudah dikerjakan adalah menghias café di Gresik, Surabaya, Mojokerto dan yang akan dikerjakan dalam waktu dekat ini di kota Yogyakarta dan Bandung.

Apa yang perlu dipersiapkan untuk memulai dalam berkarya ?

Jika mural dilakukan dijalanan maka yang harus diperhatikan adalah meminta ijin kepada pemilik tembok atau pintu roll sebuah toko, jika sudah mengantongi ijin maka yang perlu dipersiapkan adalah menentukan tema, dilanjut dengan membuat desain dulu mana yang pas, persiapkan alat yang dibutuhkan semisal kuas berbagai ukuran dan berbagai macam warna cat, setelah semua sudah dipersiapkan lansung saja eksekusi dinding tersebut dengan coretan seni mural.

Apa saja tantangan dalam berkarya di seni mural ?

Selama ini mural dianggap sebagai  bentuk pengrusakan fasilitas umum karena mencorat-coret ruang tanpa mengindahkan jiwa seni, dan lebih cenderung dipandang negatif oleh masyarakat karena membuat kotor kota. Inilah tugas berat yang harus diselesaikan dengan mengubah mindset masyarakat menjadi kegiatan seni yang positif dan perlu untuk didukung. Sampai saat ini di seni mural membutuhkan wadah untuk menyalurkan hasrat dalam berkreasi contohnya tembok di sekitar kita. Dan bila dapat job konsumen lebih sering memasang tarif yang lebih murah berbeda jika mural dilakukan di kota kota besar, mereka lebih welcome dengan tarif yang diinginkan.

Bagaimana langkah kedepan yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat yang anda miliki ?

Saya sudah mempersiapkan team untuk berkarya, memperbanyak jaringan pertemanan atau relasi yang ada hubungannya di mural ini, (branding yang kuat) jangan karena nilai materi yang didapat di job itu kecil terus asal-asalan mengerjakannya itu visi yang sangat bodoh menurutku, terakhir adalah perbanyak portofolio atau menghasilkan karya dibanyak tempat. [cr7/ral]

Artikel Terkait