Lulusan UISI, Buka Bisnis Sendiri
Setelah Lulus dari UISI pada tahun 2017, Faizul Amal Yudha Satria yang biasa di panggil Yudha tidak perlu menunggu lama untuk bekerja. Bersama beberapa teman lain dia dikontrak oleh Swabina Gatra yang merupakan salah satu anak usaha dari Semen Indonesia Grup (SIG), untuk kemudian ditempatkan di bagian pemasaran PT Semen Indonesia Tbk. Saat bekerja dibagian pemasaran Yudha memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang berharga terutama dalam bidang pemasaran. Setelah kurang lebih satu tahun melakoni pekerjaan di bagian pemasaran, Yudha mendapat tawaran untuk memperpanjang kontrak kerja dan di tempatkan di Jakarta.
Pada akhirnya Yudha memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja yang ditawarkan oleh pihak perusahaan, ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan keputusan tersebut diambil. Salah satu faktor yang membuat Yudha mantap mengambil keputusan tersebut karena muncul sebuah kesadaran bahwa menjadi seorang karyawan ternyata bukan menjadi passion dari Yudha. Hal lain yang memantapkan keputusan tersebut karena ingin menjaga Ibu yang saat ini tinggal sendirian di Lamongan. Berangkat dari hal inilah dia memantapkan diri untuk mulai membuka usaha sendiri.
Langkah awal yang diambil dalam membangun impian berbisnis dengan membeli sebuah waralaba bersama dengan seorang teman lain (Sumadanu) yang juga merupakan lulusan UISI. Yudha dan Sumadanu membeli sebuah waralaba kekinian yang dikenal dengan nama Kini Cheese Tea dan memilih Gresik Kota Baru (GKB) sebagai lokasi memasarkan produknya. Singkat cerita pada saat menjalankan bisnis inilah dia memantapkan diri untuk membuat bisnis sendiri dengan merek yang berbeda. Yudha merasa yakin dia bisa membuat sebuah konsep penjualan teh yang lebih baik dari konsep yang sudah ada sebelumnya.
Awal tahun 2020 bersama teman lainnya dia mulai membangun bisnis sendiri dengan merek Tes Tea di Lamongan. Inspirasi merek Tes Tea ini muncul karena ketika melakukan pengembangan produk, mereka berkali-kali melakukan tes untuk menemukan ramuan yang tepat untuk poduk teh ini. Sehingga kata Tes menjadi sebuah nama yang menurut mereka cocok untuk produk baru ini. Hingga saat ini Tes Tea telah memiliki kurang lebih 18 varian produk. Outlet pertama dibuka di Jalan Raya Karanggeneng dan outlet kedua dibuka di Jl Basuki Rahmat , dimana dalam kegiatan operasionalnya sehari hari Yudha dibantu oleh 4 orang karyawan.
Memperbanyak jumlah cabang menjadi prioritas utama dari Yudha, dalam satu tahun ini dia beserta tim memiliki target untuk membuka hingga 5 cabang baru di daerah Lamongan dan sekitarnya. Tujuan dari pembukaan cabang baru ini bukan hanya untuk menambah keuntungan, Yudha menyadari dengan semakin banyak membuka cabang Tes Tea berarti akan membantu orang-orang yang saat pandemi ini mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.
Upaya yang memperbanyak jumlah cabang Tes Tea hingga saat ini belum menggunakan konsep waralaba, walaupun sebenarnya sudah beberapa orang yang menyatakan minat untuk menjadi pewaralaba dari produk ini. Menurut Yudha untuk saat ini memang belum mau mewaralabakan Tes Tea karena dirasa produk ini masih relatif baru, sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk melakukan pengembangan produk, sistem operasi dan penguatan image produk. Kemungkinan Tes Tea akan mulai memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat menjadi pewaralaba kurang lebih satu tahun lagi.
“Lebih merasa bahagia dengan berbisnis”, itulah hal yang dirasakan Yudha bersama bisnis Tes Tea yang saat ini dijalankannya. Dia sadar resiko yang diambil ketika memulai bisnis saat masa pandemi cukup besar, namun keyakinan bahwa selama ada niat baik dan upaya keras bisnis ini akan semakin berkembang. Keputusan apakah yang akan Anda ambil jika berada di posisi Yudha, melanjutkan kontrak kerja atau mulai berbisnis?.