Teknik Logistik Sebet 2 Gelar Sekaligus dalam Ajang LCC 2018
Bogor – Sebuah kebanggan tersendiri tentunya bagi perwakilan mahasiswa Teknik Logistik. bagaimana tidak, pasalnya mahasiswa Teknik Logistik UISI dapat memborong dua gelar sekaligus dalam ajang Logistic Case Competition di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Logistic Case Competition merupakan sebuah ajang perlombaan dalam bidang operasi dan produksi yang aplikatif. Lomba ini pun berawal pada penulisan paper dari study case mengenai “Bulog”. Bulog sendiri ada program yang bernama RPK (Rumah Pangan Kita) Study Case membahas mengenai bagaimana solusi pengembangan RPK, setelah lolos penulisan paper maka dilakukan presentasi di IPB. Melalui seleksi penulisan paper dan bersaing dengan 61 tim dari seluruh universitas di Indonesia, lomba yang terdiri dari 3 orang dalam 1 tim ini terpilih lah 8 tim terbaik yaitu Champion Group (UISI), Ant Team (Universitas Pertamina), Belati 2k15 (UMS), Geronimo (ITS, Fabricating (UNAND), GOLUB (UISI), INLOG Team Inovation of BULOG (Institut STIAMI), BULOGKU (IPB) dan diundang di IPB untuk mempresentasikan hasil papernya di hadapan dewan juri dan seluruh peserta.
Di IPB selama 3 hari yang berlangsung pada tanggal 12 - 14 April 2018. Hari pertama Technical meeting, hari kedua presentasi dan hari ketiga adalah debat. Debat sendiri ada 3 babak yaitu penyisihan, semifinal, dan babak final. Untuk menentukan juara maka sebelumnya dilakukan debat sesuai dengan nilai yang diperoleh masing-masing tim.
Perjuangan dari 2 tim UISI sendiri untuk dapat mencapai hinga ke titik ini tentu saja tidak mudah, dibutuhkan kerja keras dan diiringi doa, dimulailah perjuangan tim yang terdiri dari Adrian Setia Nugroho; Firda Rosa Nur Hakiki; dan Enrico Fahreza Insyaghi berhasil meraih juara 1. Perjuangan pembuatan paper selama 14 hari, tim ini menemukan ide untuk paper hanya 7 hari sebelum pengumpulan. Sejak menemukan ide tim ini menjadi giat dan semangat mengerjakannya. “Sebenarnya kurang yakin jika tim kami akan lolos karena peserta yang mengikuti lomba ini mayoritas sudah senior anatara semester 4 dan 6. Kami sempat berpikir kalau ini sangat berat karena tim-tim dari universitas ternama menjadi pesaing kami. Tapi kami tetap melakukan yang terbaik, toh kami masih semester 2, masih banyak waktu untuk kami mengikuti lomba lagi jika tidak menang” ujar salah satu mahasiswa Teknik Logistik angkatan 2017 ini.
“Bersyukur karena akhirnya semua pengorbanan dan doa akhirnya membuahkan hasil. Kami yang masih terhitung muda dilihat dari segi universitas dan usia bisa menunjukkan kualitas kami. Disana kami juga mendapatkan pengalaman baru dan teman baru dari universitas lain. Yang terpenting adalah saat kita sudah memasuki ajang perlombaan jangan pernah melihat lawan kita, namun tunjukkanlah siapa diri kita” ungkap Adrian Setia Nugroho.
Berlanjut dengan tim selanjutnya yaitu perjuangan dari tim Amanda Putri Sikumbang, Alfi Aliza Rochmah, dan Hikmah Sekarningtyas berhasil meraih juara favorit yang mana perjuangan awal mereka adalah fokus penulisan paper bukan pada debat dan presentasi. “Diskusi dan melakukan bimbingan ke beberapa dosen Teknik Logistik. Sempat menyerah dalam pengerjaan paper tapi kita masing-masing saling menguatkan bahwa kita bisa” Ujar Aliza Mahasiswa Teknik Logistik 2015 ini. Tentu saja perjuangan tim ini tidak berhenti sampai disini “Alhamdulillah paper kita lolos 8 besar finalis. Kemudian kita fokus pada tahap presentasi dan sering berlatih sebelum berangkat ke IPB serta mendapat bimbingan dari dosen. Sampai akhirnya mendapatkan juara favorit.” Lanjutnya.
“Awalnya tidak menyangka karena hasil debat , tidak yakin debat kita bagus ternyata lolos semifinal dan setelah lolos semifinal ternyata juara favorit” ujar Alfi Aliza Rochmah
Harapannya untuk adik tingkat tahun selanjutnya “Bisa mengembangkan potensinya agar prestasi di Teknik Logistik sendiri semakin banyak harapannya adik tingkat tidak minder buat ikut lomba-lomba. Udah dibuktikan mahasiswa teknik logistik juga sama-sama bisa” tutupnya. (lkf/far)