Mahasiswa Eksyar Raih Harapan 1 di Trunojoyo Economics Event 2018
UISI – Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) meraih juara harapan 1 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah di Universitas Trunojoyo dalam acara Trunojoyo Economics Event (TREN) 2018.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 25 – 27 Oktober 2018 ini memasuki tahap 12 besar finalis atau presentasi karya tulis terbaik setelah melalui proses penyeleksian full paper.
Tim dari Ekonomi Syariah yang diketuai oleh Arini Suciati Maulidah beserta teman-temannya Arnet Dwi Febriana dan Faizah Marifah Aini mempresentasikan hasil karya tulisnya mengenai metode penukaran sampah organik sebagai media pemberdayaan kesehatan masyarakat di Asri Park Home (berbasis wakaf tunai) pada Jum’at (26/10).
Arnet Dwi Febriana salah satu anggota tim membeberkan inovasi karya tulis yang dapat membawanya memperoleh juara harapan 1 tersebut. Inovasi didapatkan ketika mengikuti seminar yang membahas tentang dana wakaf yang terkumpul dalam suatu lembaga.
Dalam karya tulis ilmiahnya mereka mengulas penggunaan dana tersebut dengan memanfaatkan lahan untuk layanan kesehatan masyarakat bagi mereka yang membutuhkan.
“Jadi itu terinspirasi dari sebuah seminar yang membahas tentang perputaran uang di Indonesia dengan mengaplikasikan uang wakaf", papar Arnet
Selain terinspirasi dari materi seminar yang telah diikuti juga mengaplikasikan program pengolahan sampah yang ada di Surabaya. "Tak jauh beda dengan program walikota Surabaya yang memanfaatkan sampah sebagai uang bedanya penggunaan beliau melalui bidang transportasi kalau tulisan ini di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat" Tambah Arnet dalam memaparkan isi karya tulis ilmiahnya.
Selain pembahasan tentang uang wakaf, mereka tuangkan masalah sampah yang berada di Indonesia. Karya tulis tentang pemberdayaan sampah yang menumpuk di Indonesia dan merupakan masalah, menginspirasi tulisannya sebagai material yang dapat digunakan untuk pelayanan masyarakat atau pengganti uang bagi mereka dikalangan bawah. "Intinya sampah sebagai materi pengganti uang dan uang wakaf sebagai lahan untuk memfasilitasi", jelas Arnet di akhir sesi wawancara dengan tim UISI Media. (fns/aar)