Tanfirul Nur Laili Muhammad bersama timnya telah lolos pendanaan tingkat Universitas
Tanfirul Nur Laili Muhammad bersama timnya telah lolos pendanaan tingkat Universitas
12 Juni 2018 | Tim Media UISI

Mahasiswa Informatika Menciptakan Aplikasi Repotizen

Repotizen merupakan sebuah sistem yang mampu memvalidasi data warga, dan mengintegrasikan sistem yang ada di Pemerintah tanpa merubah sistem yang ada.

Gresik - Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa. PKM-KC yang anggotanya sejumlah tiga Mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) telah lolos dalam pendanaan dari Universitas. Tim yang diketuai oleh Putu Alicia Sativa Tanaya mengangkat PKM ini berawal dari  keresahan mereka dalam satu kelompok. Melihat banyak orang disekitar yang belum mempunyai KTP, Akta Kelahiran, dan Dokumen Kenegaraan yang lainnya. Lalu Tim PKM KC tersebut mencoba untuk menggali masalahnya dimana, sampai Tim tersebut mendapatkan satu fakta unik bahwa “Sebenarnya Pemerintah telah menyimpan banyak data kita. Seperti untuk membuat SIM membutuhkan KTP, Data di KTP sama di SIM itu hanya berbeda sedikit, tetapi apabila mau membuat SIM kita harus mengulangi proses isi data dari awal. Itu baru satu kasus dan masih banyak kasus overlapping data lainnya.” Ujar Putu Alicia Sativa Tanaya.

Anggota lain dari Tim dari PKM KC tersebut yakni Tanfirul Nur Laili Muhammad, dan Rahadian Aviasha. Mereka bertiga mempunyai sebuah ide untuk memvalidasi data warga, dan mengintegrasikan sistem yang ada di pemerintah tanpa merubah sistem yang ada. Sistem dari yang mereka buat bernama Repotizen. Repotizen diambil dari kata Repository yang memiliki arti yakni kotak / gudang, dan Citizen yg artinya masyarakat. “Repotizen merupakan sebuah sistem yang mampu memvalidasi data warga, dan mengintegrasikan sistem yang ada di Pemerintah tanpa merubah sistem yang ada. Jadi apabila udah punya KTP akan membuat SIM tinggal mengisi tinggi badan” tutur Rahadian Aviasha.

Harapan mereka kedepannya Repotizen dapat meyakinkan Pemerintah. Contohnya seperti Pemerintah Daerah Gresik. Supaya SKPD atau Intansi Pemerintahan dapat menggunakan Aplikasi ini. Menurut hasil wawancara Tim Media UISI ke Tim dari PKM KC tersebut bahwa sebenarnya Sistem (Repotizen) yang mereka buat telah menjauarai di GEMASTIK. GEMASTIK merupakan ajang bergengsi di Indonesia yang diadakan oleh Kemristek Dikti dengan mengedepankan unsur pengembangan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) untuk kemajuan bangsa.[mbn/emb]

Artikel Terkait