Mahasiswa UISI Raih Juara 3 dan Karya Terbaik Inovasi Energi Terbarukan di Pekan Ilmiah Nasional 2025
UISI - Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Dalam ajang Pekan Ilmiah Nasional (PILNAS) 2025, salah satu mahasiswa UISI, Eka Agustiyana, berhasil meraih Juara 3 sekaligus mendapatkan penghargaan Karya Terbaik Kategori Inovasi Energi Terbarukan di antara lebih dari 100 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Meraih juara 3 dan penghargaan best paper di tengah persaingan ketat ini terasa sangat mengharukan dan membanggakan bagi saya,” ungkap sang mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa motivasi utama mengikuti PILNAS adalah untuk mengharumkan nama UISI di tingkat nasional, sekaligus memberikan inspirasi kepada sesama mahasiswa agar terus berprestasi.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa keikutsertaannya didorong oleh keinginan untuk membahagiakan kedua orang tuanya di Jawa Barat yang selalu mendukung setiap langkahnya. Ia pun mengaku ingin mewujudkan semangat “Tradisi Mengalahkan Juara”, moto UISI yang menjadi kompas dalam perjuangannya selama ini.
Dalam lomba ini, ia mengusung karya bertajuk “MAGMA: Inovasi Kitosan dari Limbah Maggot dan Cangkang Telur sebagai Biomaterial Berbasis Superkapasitor pada Smart Grid Terintegrasi Solar Tracker untuk Solusi Energi Terbarukan.” Topik ini dipilih sebagai respons terhadap dua isu penting: penumpukan limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan, dan kebutuhan akan energi terbarukan yang kian mendesak. Inovasi ini menawarkan solusi energi yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah secara produktif.
Persiapan menuju ajang ini tergolong singkat namun intens. Hanya dalam waktu tiga hari, ia menyusun seluruh konsep dan dokumen lomba—dimulai dari brainstorming di hari pertama, dilanjutkan dengan pengerjaan dan finalisasi naskah selama dua hari berikutnya. Tantangan utama selama proses tersebut adalah membagi waktu antara kuliah, dua jadwal praktikum, dan pengerjaan naskah lomba. “Saya menyempatkan diri di tengah malam untuk menyelesaikan karya lomba, di sela-sela tugas laporan dan jurnal praktikum,” ujarnya.
Menariknya, meski kompetisi ini diikuti secara individu dan penuh tantangan, tidak sekalipun ia merasa ragu meski harus bersaing dengan mahasiswa dari kampus-kampus ternama. “Saya percaya bahwa pesaing terbesar saya adalah diri saya sendiri. Prinsip itu yang membuat saya fokus untuk terus memberikan yang terbaik,” tuturnya mantap.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UISI mampu bersaing di tingkat nasional dengan mengangkat solusi nyata berbasis ilmu dan kepedulian lingkungan. Ke depan, ia berharap inovasi yang dirancang dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberikan dampak bagi masyarakat luas.