Tiga mahasiswa sebagai peneliti; Fitria Dwi Andriani, Janis Wardila Ningsih, dan Fathur Iqbal Hanafi
Tiga mahasiswa sebagai peneliti; Fitria Dwi Andriani, Janis Wardila Ningsih, dan Fathur Iqbal Hanafi
24 Agustus 2020 | Tim Media UISI

Mahasiswa UISI, Tangani Limbah Cair PT Petrokimia dengan Bakteri Indigenous

Memanfaatkan Bakteri Indiggeneous untuk Menetralkan pH limbah cair PT. Petrokimia hingga mendapatkan pendanaan di ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

Gresik-Kabupaten Gresik terkenal dengan sebutan kota industri. Hal tersebut dikarenakan banyaknya Kawasan Industri yang terletak di Kabupaten Gresik. Salah satunya PT. Petrokimia yang menjadi produsen pupuk di Indonesia.

Limbah cair yang dihasilkan oleh PT. Petrokimia memiliki sifat asam. Apabila tidak ditangani terlebih dahulu sebelum pembuangan, akan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, beberapa mahasiswa UISI melakukan penelitian terhadap pengolahan limbah cair PT Petrokimia hingga mendapatkan pendanaan.

Pendaanan tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta. Nama-nama mahasiswa yang terlibat adalah Janis Wardila Ningsih, Fitria Dwi Andriani dan Fathur Iqbal Hanafi. Ketiganya merupakan mahasiswa departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).

Penelitian yang didampingi oleh dosen Yuni Kurniati, S.T., M.T. ini mengusung judul, “Pemanfaatan Bakteri Indigeneous dengan Penambahan Konsorsium dalam Menetralkan pH Limbah Cair Asam Menggunakan metode Aerasi dan Non Aerasi”. Pengolahan limbah menggunakan metode yang lebih biologis yaitu dengan bakteri Indigenous. Tujuannya agar meminimalisir pencemaran pada lingkungan. Harapannya penelitian ini dapat menurunkan kadar padatan, Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) hingga sesuai standar aman.

Dikarenankan pandemi, penelitian ini belum bisa mendapatkan hasil secara kuantitatif. Namun, Janis dan anggota lainnya tetap mengerjakan penelitian ini secara jarak jauh antar anggota.

“Semoga bisa dilakukan penelitian secara langsung dan segera diimplementasikan di skala industry,” harap Janis pada penelitian ini. (tsa/fns)

Artikel Terkait