Potret saat workshop tersebut berlangsung
Potret saat workshop tersebut berlangsung
19 November 2021 | Tim Media UISI

ORMAWA UISI Tingkatkan Kesehatan Mental dengan Mengenali PFA (Psikological First Aids)

Workshop kesehatan mental hari pertama diadakan oleh ORMAWA UISI ini mengulas terkait Psyclogical Fist-Aids lebih dalam dengan beberapa pelatihan dalam mengendalikan emosi diri.

UISI - Berbicara mengenai keaadan, ORMAWA UISI menyelenggarakan kesehatan mental yang dimulai padal 18-19 November 2021. Bersama 10 falisilisator untuk latihan praktik. Pada hari pertama workshop pada Kamis (18/11) ini mengusung tema "Pelatihan Psychological First Aid Dan Stabilitasi Emosi" dihadiri oleh psikolog ternama Stistrinova M.Psi. dan Dra. Retno Indrayati Kusuma, M.Kes. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring via zoom meetings dengan dihadiri peserta yang terdiri dari mahasiswa UISI dan umum.

Menurut Stistrinova M.Psi. yang kerap disapa Eva selaku pembicara webinar pada sesi pertama kemarin menyatakan, bahwa PFA (Psychological First-Aids) dianalogikan sebagai kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang mengurangi ketidaknyamanan tubuh karena luka fisik. Sedangkan PFA bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan disebabkan reaksi emosi dan pikiran. "PFA sendiri bukat bersifat konseling yang mencari tahu secara detail masalahnya atau mendiagnosis sesuatu akan tetapi lebih ke arah memberikan pertolongan, dukungan, mendengarkan tanpa memaksa bicara.”ungkap Eva dalam pemaparan materinya. Pemberian PFA pada penyitas gangguan boleh dilatihkan kepada setiap orang. Untuk menjadi relawan PFA perlu adanya persiapan diantaranya yaitu memiliki jiwa empati, mendengarkan aktif, kemampuan membina rapport, attending behavior, dan teknik interview dan observasi.

Dalam sesi kedua Dra. Retno Indrayanti Kusuma M.Kes. selaku psikolog ternama di Bali memberikan beberapa pelatihan yang sangat menarik peserta workshop beliau membaca peserta melalui emotikon yang sering digunakan peserta, link curhat massal terhadap masalah-masalah yang telah dihadapi dan penyelesaiannya, serta menuliskan quotes angan-angan peserta. Retno juga memberikan secuil tips dalam menulis jurnal harian “Dalam menuliskan beberapa peristiwa dalam jurnal hanya hal – hal positif atau peristiwa bahagia. Peristiwa negatif atau masalah boleh ditulis sehabis itu dibakar atau direndam di dalam air,” tutupnya. Pada akhir acara psikolog ternama memberikan secuplik pesan ketika hidup terasa manis ucapkanlah terimakasih lalu rayakan. Ketika hidup terasa pahit tetap tersenyum dengan memanjatkan doa, bangkitlah dan bertumbuhlah. Workshop kedua akan diadakan dengan konsep role play sehingga mengetahui kondisi kepribadian peserta. (aml/ifs)

Artikel Terkait