Plester Luka yang Dibetuk Dalam Bentuk Aerogel, Produk Karya Mahasiswa UISI dari Aerogel Sorgum Dengan Ekstrak Binahong
Indonesia merupakan negara yang kayak akan keanekaragaman hayati. Lebih dari 6.000 spesies tanaman dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman sorgum. Sorgum manis merupakan bahan baku yang mempunyai kandungan selulosa yang tinggi yaitu 44,6% dimana bahan ini berpotensi untuk diaplikasikan dalam pembuatan aerogel (Serna, 2010). Aerogel sendiri merupakan salah satu meterial unik yang sangat aplikatif dan secara kimia bersifat inert. Salah satu potensi apilkasi aerogel adalah bahan pembalut luka alami. bahan pembalut luka yang ideal harus mampu menyerap cairan dan eksudat luka, menyediakan lingkungan yang lembab di lokasi luka dan harus tidak beracun dan biokompatibel. Selain sorgum, ada juga tanaman yang memiliki banyak manfaat yaitu tanaman binahong. Kandungan asam askorbat pada tanaman ini penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Dengan mempertimbangkan potensi dari kedua tanamam, tiga Mahasiswa Teknik Kimia UISI tertarik melakukan penelitian dengan menggabungkan kandungan pada tanaman sorgum dan binahong, yaitu penelitian aerogel sorgum dengan ekstrak binahong untuk plester luka. Inovasi ini diusulkan oleh Abdullah Ja’far Afifi (Teknik Kimia 2015), Dwi Ira Puspita Sari (Teknik Kimia 2015), dan Rosa Fitriya (Teknik Kimia 2016). dengan dosen pembimbing, Eka Lutfi Septiani., ST., MT. Inovasi ini pun berhasil mendapatkan dana hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) DIKTI.
Plester luka yang dibetuk dalam bentuk aerogel ini diharapkan dapat membalut luka dengan baik, karena terdiri dari bahan alami serta aerogel terbukti sangat efektif dalam menjaga lingkungan yang lembab di lokasi luka dan sifatnya yang tidak mudah melekat memungkinkan penggantian yang mudah tanpa menyebabkan rasa sakit atau trauma. Dari hasil uji penghambatan bakteri yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa aerogel ini mampu menghambat bakteri dengan dibuktikuan adanya zona bebas yang terbentuk.