Rektor UISI Menyambut tamu dari ITS
Rektor UISI Menyambut tamu dari ITS
23 April 2018 | Tim Media UISI

PUISI Rektor UISI di sela Kunjungan Mahasiswa ITS

Kunjungan Mahasiswa Teknik Mesin ITS disambut hangat Rektor UISI

Gresik – Jumat lalu (20/4) menjadi salah satu hari istimewa bagi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). kehadiran tamu dari mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dalam rangka kuliah lapangan di wilayah Gresik menjadi suatu kesempatan yang berharga bagi kedua instansi khususnya dalam menggali berbagai wawasan dan pengetahuan dari kedua universitas tersebut.

Mengingat Rektor UISI yang merupakan Alumni dari almamater yang sama. Prof. Dr. Ing. Herman Sasongko, selaku Rektor UISI menyambut secara langsung rombongan mahasiswa ITS yang datang ke UISI. Kedekatan antar instansi tersebut juga terlihat saat sesi makan siang bersama. Setelahnya, mahasiswa Sebanyak 120 orang yang merupakan angkatan 2017 tersebut diarahkan menuju Auditorium Kampus B UISI untuk melakukan sesi diskusi dan saling berbagi pengetahuan antar instansi.

dalam kesempatan tersebut Herman Sasongko selaku Rektor UISI membagikan pengalaman beliau yang sukses belajar hingga keluar negeri. Tampak dari Mahasiswa sangat antusias dalam menyimak setiap cerita yang beliau sampaikan. Herman menuturkan, “Komitmen kekeluargaan tidak lepas dari warna-warna ciri khas. Satu sama lain saling menguatkan”. Dalam meraih cita-cita, seseorang memerlukan pendidikan yang benar. “Bersikap tegas tidak sama dengan bersikap kasar”, imbuhnya.

Rektor UISI yang satu ini memang memiliki jiwa seni yang tinggi. Dalam keseriusannya saat memberikan wawasan, secarik pusis yang berjudul “Rumah Ibu Kita” hasil karya ciptanya menutup sambutan yang telah beliau sampaikan.

Sepotong puisi tersebut berbunyi :

Rumah ibu kita

Aku dan keluargaku Satu

Lahir dan dibesarkan dirumah ibu ku

Ibu keutamaan yang talah menguatkan raga dan jiwa kami

Dengan keputusan seorang ibu

….

kata ibu hanya hati yang kufur yang selalu mengartikan berkah itu sebagai musibah

karena sinar keutamaan dan keceriaan hati yang diajarkan ibu

kami bahkan sering berharap

munculnya pelangi dikala kemarau

demikian ibu kami  telah mengajari kami untuk bersama membangun cita-cita

untuk bersama hidup dan menghidupi

Tidak lupa, Bapak Rektor mengakhir dengan jargon Teknik Mesin yang menggelegar di ruangan. [uda/emb]

Artikel Terkait