Presiden BEM UISI 2019 dan 2020 Paparkan Materi yang Membangun Semangat Mahasiswa Baru pada DAY 7 IO-CHAMPS 2021
Gresik – Universitas Internasional Semen Indonesia telah berhasil menyelenggarakan kegiatan IO-CHAMPS 2021 Day 7 tepatnya pada hari Rabu (22/09) dengan pemaparan materi luar biasa dari Presiden BEM UISI Tahun 2019 dan 2020 yakni Muhammad Nur Habibi dan Bayu Alfiansyah.
Sejatinya mahasiswa dapat diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi baik universitas, institut atau akademi. Berbicara perihal peran fungsi mahasiswa, “Dinyatakan peran fungsi mahasiswa terbagi menjadi Agent of Change (dimana seorang mahasiswa diharapkan dapat berperan nyata dan membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih baik), Social Control (sebagai kontrol sosial di dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, baik itu kontrol terhadap kebijakan pemerintah ataupun kontrol terhadap perilaku masyarakat), Iron Stock (mahasiswa diharapkan nantinya akan mampu menjadi pengganti para pemimpin dalam suatu tatanan negara, atau menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki mental kepemimpinan yang kuat dan cerdas), dan yang terakhir adalah Moral Force (sebagai pembentuk moral, artinya bahwa mahasiswa harus memiliki moral dalam berperilaku).” Tutur Habibi saat pemaparan materi secara virtual kepada teman-teman mahasiswa baru UISI 2021.
Presiden BEM UISI 2019 tersebut juga mengungkapkan “Mahasiswa bisa berkontribusi di masa pandemi dengan cara Innovation (merubah sesuatu yang tidak biasanya namun memberikan dampak yang baik), Volunteering (lebih terjun ke masyarakat dengan membawa ide-ide perubahan yang nyata), Influence (peran mengedukasi masyarakat terhadap suatu permasalahan), Aspiration (memberikan aspirasi terhadap penindasan, kesengsaraan, ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat sekitar).”
Habibi juga memiliki pesan semangat untuk semua mahasiswa baru UISI 2021. “Analoginya kita ibaratkan anjing dan majikan. Saat kita hidup nyaman dan aman di lingkungan majikan, kita merasa diberikan kasih sayang oleh majikan tersebut, itulah jika kita ditemukan dengan majikan yang baik. Lain halnya jika kita diberikan tempat tinggal yang tidak layak oleh majikan, makanan tidak bernutrisi, kita diusir, ditendang. Maka pernah ada pepatah yang mengatakan ‘Anjing bisa menggigit majikannya’, itulah bentuk perlawanan bagi anjing saat mereka tidak memiliki kesejahteraan dalam hidup mereka. Dan itu juga sama dengan yang kita alami, teman-teman punya hidup di Indonesia, dan ketika hidup teman-teman tidak terjamin, tidak nyaman di sini, maka temen-temen bisa mencari majikan yang lain. Ketika teman-teman ditolak, terus ditindas hanya ada satu kata ‘LAWAN’.” Akhir kata dari Habibi dengan kepalan tangan kiri yang penuh semangat.
Sedangkan Presiden BEM UISI 2020, Bayu juga turut berucap, “Teman-teman harus punya panduan dan hidup yang tearah, jangan ikut-ikutan teman, tetap menjadi diri sendiri saja, anak muda ngga usah gengsi, ceritakan apa yang kita alami, bentuk citra diri dengan apa adanya, dan jangan melebih-lebihkan suatu hal.”
Bayu berpesan, “Selain tanggung jawab pribadi, keluarga, kalian punya tanggung jawab terhadap sekitar. Oleh karena itu, ditunggu dari ratusan orang iantara kalian untuk salah satunya menjadi menteri, presiden, DPR, Bupati, Pengusaha, dll, itu adalah suatu prestasi yang luar biasa ketika kalian bisa berkontibusi untuk masyarakat. Saya berharap teman-teman prosesnya tidak dibatasi oleh hal-hal yang sifatnya malas, dan lain sebagainya, yang tetu harus dihilangkan. Kata Sutan Syahrir, ‘Hidup yang tidak pernah dipertaruhkan itu tidakakan pernah dimenangkan’. Jadi selamat berjuang di UISI, selamat berkarir di UISI, ditunggu kontribusinya, karena tanggung jawab terbesar ada dipundak kalian.” Tutup Bayu. (ann/ifs)