Anggota Tim Limestone mewakili UISI ke MERMC
Anggota Tim Limestone mewakili UISI ke MERMC
24 Oktober 2020 | Tim Media UISI

Strategi Versi Tim Limestone UISI Lolos Grand Final MERMC e-Competition 2020

MERM merupakan kompetisi game simulasi bisnis berbasis Enterprise Resource Planning (ERP). Secara garis besar kompetisi ini menuntut peserta untuk dapat mengelola “Resource” dari perusahaannya untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Gresik – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kini kembali mengikuti ajang bergengsi MoonsoonSIM Enterprise Resource Management (MERMC) e-Competition 2020. Kegiatan ini merupakan kompetisi game simulasi bisnis berbasis Enterprise Resource Planning (ERP). Salah satu tim yang mewakili adalah Tim Limestone. 

Perwakilan Tim Limestone (nama tim) yaitu Triadi Setiawan (Akuntansi angkatan 2017), Wanda Amelia P. (Akuntansi angkatan 2016), Mega Nur L. (Akuntansi angkatan 2016), Achmad Shofyan T. (Manajemen angkatan 2017) dan Nur Alfiyah M.J. (Sistem Informasi angkatan 2017) bersama Dosen pembimbing Bapak Muhammad Akbar, S.E., M.Acc., Ak.

Secara garis besar kompetisi ini menuntut peserta untuk dapat mengelola “Resource” dari perusahaannya untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kompetisi dilakukan menggunakan aplikasi berbasis website, yang didalamnya tersedia uang cash (modal) yang harus dikelola dengan baik sehingga perusahaan tidak bangkrut.

“Tim Limestone berusaha semaksimal mungkin untuk mengelola modal yang ada seperti memilih barang dari vendor yang paling murah, mengelola karyawan agar tidak resign, megelola marketing agar penjualan meningkat, mencari client B2B dll. Pengelolaan dilakukan agar perusahaan tidak bangkrut, karena kalau bangkrut pasti kalah”, jelas Triadi.

Pada perjuangan dalam kompetisi pastinya tidak melulu berjalan mulus, Triadi dan tim juga harus menghadapi terjal atau permasalahan seperti halnya ketika kehabisan uang, karyawan yang tiba-tiba resign serta permasalahan-permasalahan yang menuntut mereka memutar otak untuk menyiasatinya.

“Kalau modal habis akhirnya tidak bisa membeli barang untuk dijual, jadi kita harus mengajukan utang dengan memilih bunga yang paling rendah, lalu jika ada karyawan yang tiba-tiba resign  harus cepat-cepat rekrut karyawan baru lagi agar tidak mengganggu kinerja pada departemen tersebut/bisnis perusahaan dan kalau ada barang yang belum sampai gudang mau tidak mau harus ambil barang dari retail untuk memenuhi kebutuhan B2B”, ungkap Triadi dalam menyiasati permasalahan yang sering terjadi.

Triadi mengaku ia dan tim senang bisa lolos grand final kompetisi MERMC 2020 ini walaupun belum berkesempatan untuk lolos ke tingkat internasional. Banyak kesan menyenangkan baginya, karena memberikan pengalaman terutama dalam mengelola bisnis. Triadi juga mengungkapkan bahwa strategi yang dilakukan sehingga tim Limestone berhasil lolos sampai grand final pastinya dari kerjasama tim, insting, evaluasi setiap beberapa hari dalam pertandingan dan komunikasi karena setiap bagian dalam perusahaan saling berpengaruh. Tak lupa Triadi mewakili teman-teman tim Limestone memberikan dukungan dan motivasi untuk teman-teman mahasiswa agar semangat mengukir prestasi.

“Sebagai mahasiswa gunakan waktu untuk mengembangkan minat, lakukan yang kalian mau (positif), sering-sering mengikuti perlombaan ataupun seminar karena pastinya akan bermanfaat. Ikut organisasi juga penting untuk mengasah softskill kita”, pesan Triadi. [fit/fns]

Artikel Terkait