Tikno (atas, kelima dari kiri) bersama para peserta lain program PKBI di Yogyakarta
Tikno (atas, kelima dari kiri) bersama para peserta lain program PKBI di Yogyakarta
15 Maret 2018 | Tim Media UISI

Tikno, Raih Beasiswa Dikti untuk Tingkatkan Kompetensi

Salah satu dosen prodi Sistem Informasi berkesempatan memperoleh beasiswa dari Kemenristekdikti untuk meningkatkan kompetensinya.

UISI – Kesempatan meningkatkan kompetensi diperoleh Tikno melalui beasiswa yang diberikan Kemenristekdikti. Dosen prodi Sistem Informasi ini berkesempatan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya melalui program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (PKBI) bagi dosen di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh direktorat SDM Kemenristekdikti. Tikno merupakan satu yang berhasil lolos dari total 50 peserta yang ditempatkan di Yogyakarta.

Selama tiga bulan yakni sejak 27 November 2017 hingga 27 Februari 2018, Tikno mendapatkan berbagai macam pelatihan terutama pelatihan-pelatihan untuk menghadapi IELTS. Yang mana IELTS ini merupakan persyaratan utama jika ingin mengambil pendidikan S3 di luar negeri. Pada PKBI tersebut Tikno juga berkesempatan mengikutin dua kali IELTS gratis di tengah dan akhir program. “Awalnya saya mendapat reward dari UISI berupa tes IELTS gratis. Karena saya dengar bahwa IELTS itu sulit, maka saya les privat dahulu selama satu bulan. Saya merasa yakin bisa mendapat nilai 6,5 tapi ternyata cuma dapat 6. Ketika saya membaca ada program itu (PKBI), saya kemudian mencoba mendaftar dan Alhamdulillah lolos seleksi,” ujar dosen UISI yang murah senyum ini.

Di sana, kata Tikno, ia dan peserta lain tidak hanya belajar intensif untuk menghadapi IELTS. Tapi juga mereka mendapat pengetahuan seputar sekolah di luar negeri, bagaimana membuat proposal, hingga bagaimana berinteraksi dengan professor di sana. Selama berada di Yogyakarta, Tikno juga mengaku mendapat berbagai pengetahuan lain dari hasil bertukar fikiran dengan para peserta dan juga mentor.

Dari 39 peserta yang resmi mengikuti program hingga selesai, Tikno dan 13 peserta lainnya menjadi peserta yang berhasil memperoleh skor IELTS di atas 6,5. Pencapaian itu tentunya membuat para peserta dapat dinyatakan siap untuk melanjutkan studi di luar negeri karena sudah dapat memenuhi target. “Dosen berpendidikan S3 nantinya akan menjadi sebuah keniscayaan. Bukannya kuliah di dalam negeri itu tidak baik, tetapi dengan pergi ke luar negeri bisa memperoleh pengetahuan yang belum tentu bisa didapat di luar negeri. Saya berharap bisa mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri karena Alhamdulillah syarat Bahasa Inggrisnya sudah memenuhi syarat administrasi,” ujarnya.

Tikno berharap, sekembalinya ia dari PKBI ini dapat memotivasi rekan-rekan dosen dan para mahasiswa UISI untuk giat belajar Bahasa Inggris dan memperoleh sertifikasi baik TOEFL, TOEIC atau IELTS.[kei/emb]

Artikel Terkait