Tim Teknik Kimia UISI Sabet Juara Dalam Ajang "2nd Astra Green Energy Student Innovation"
Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia sejak awal telah memperlihatkan percontohan prestatif positif disegala bidang. Menurut salah tiga mahasiswa Teknik Kimia angkatan 3 atau yang akrab disebut ChE03 yaitu Dhany Eko Wahyudi, Celvin Dicky Wahyudi, Dan Wulandari Kusuma Dewi bahwa menjadi bagian dari Teknik Kimia UISI adalah suatu keberuntungan juga tantangan. Merasa beruntung karena dapat melihat sebuah contoh langsung bagaimana harus berprestasi tanpa terlalu banyak berteori tentang prestasi yang sering kali hanya menjadi basa basi.
Astra Green Energy Student Innovation, adalah sebuah kompetisi inovasi teknologi yang berfokus pada penciptaan energy dengan dua kategori siswa dan mahasiswa. Kompetisi diselenggarakan tahunan oleh perusahaan manufacture ternama PT Astra International Tbk. Tahun 2020 adalah tahun kedua diselenggarakannya kompetisi tersebut dengan mengusung tema INOVASI ENERGI, INSPIRASI NEGERI. Sebelumnya Tim Dhany dkk telah mendaftar di tahun pertama kompetisi ini diselenggarakan, namun hanya lolos hingga babak semifinal dan gagal lanjut ke babak final.
Dengan semangat tetap menjaga arogansi positif dan atmosfer prestatif yang ada di Teknik Kimia UISI, ide yang telah digagas pun dilakukan evaluasi dan diskusi untuk lebih memantapkan ide dengan dosen pembimbing Teknik Kimia UISI yaitu Ibu Ufafa dan Bapak Anni. Sebelumnya selama satu tahun telah dilakukan bimbingan bersama Tim dari Teknik Kimia UISI.
Adapula rangkaian seleksi di tahap pertama adalah seleksi abstrak ide inovasi. Terdapat 2388 ide yang telah mendaftar dan submit dalam seleksi abtrak. Dari Tim Teknik Kimia UISI mengajukan ide yang berjudul “BIO-PROGRES (BIODIESEL PRODUCTION FROM MICROALGADESMODESMUS SP) “BUDIDAYA MIKROALGA DESMODESMUSSP SEBAGAI PENGHASIL BIODIESEL MELALUI MEMBRAN PHOTOBIOREACTOR PADA LEPAS PANTAI DALAM MEWUJUDKAN SUBSTITUSI ENERGI INDUSTRI TERBARUKAN”. Berhasil lolos ke babak semifinal yaitu submit paper karya tulis dengan peserta yang berhasil lolos 40 tim dari Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.
Tepat pada (01/01) pengumuman finalis diumumkan pada laman web Astra. Tim dari Teknik Kimia UISI lolos menuju babak final. Terdapat 15 perguruan tinggi yang lolos, diantaranya adalah Universitas Internasional Semen Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Politeknik Manufaktur Astra, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Riau dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Motivasi semangat dari Tim Teknik Kimia UISI semakin tinggi melihat pesaing berasal dari Perguruan Tinggi ternama.
Ide yang telah diusung adalah sebuah ide yang saat ini sedang ramai-ramainya diperbincangkan setelah beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia telah meresmikan penggunaan B30 di Indonesia. Ide berfokus pada pemanfaatan kawasan laut daerah industri di manyar yang banyak mengandung polutan hasil industri untuk membuat sebuah plan energi. Mengkolaborasikan berbagai macam pembangkit seperti kincir angin, Pembangkit tenaga gelombang, dan panel surya untuk menghasilkan listrik. Diantara plan tersebut ditumbuhkan microalga dalam sebuah membrane yang mengapung dilaut. Selain akan digunakan sebagai bahan biodiesel ketika sudah dewasa nanti, selama pertumbuhan microalaga ini akan memberikan dampak positif bagi lingkungan yaitu dapat menyerap polutan yang ada disekitarnya mengingat kondisi plan yang dibidik juga disekitar wilayah pabrik Gresik. Kolaborasi energi, kesesuaian dengan trend dan dampak positif bagi lingkungan menjadikan Tim Teknik Kimia UISI tetap optimis bersanding dengan perguruan tinggi ternama tersebut sembari diiringi dengan doa tentunya untuk kelancaran semua.
Dengan menguatkan mental sebagai anak Teknik dan dengan mengingat niat awal yang hanya ingin berkompetisi untuk menjaga atmosfer arogansi prestasi. Tim Dhani dkk mulai mulai menyusun timeline dan deadline untuk mempersiapkan tahap final yang membutuhkan prototype untuk melakukan presentasi. Kiat menggencarkan komunikasi dengan Dosen Pembimbing kembali dalam pembuatan prototype final.
Di masa pembuatan prototype, Tim Teknik Kimia UISI mendapat bantuan dana prototype sebesar Rp 5.000.000 dan 1 pembimbing sekaligus monitoring dari pihak Astra. Untuk tahap final presentasi dilakukan online via Zoom. Sebelum pengumuman Awarding, dilakukannya briefing dari pihak Astra bahwa para finalis bisa mengikuti projek Astra yaitu terjun ke masyarakat untuk membantu permasalahan yang ada di desa (local champion astra). Tim Dhany dkk mengikuti kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada bulan September 2020. Peserta yang mengikuti projek Astra mendapatkan dana apresiasi sebesar Rp 6.000.000 per individu. Kemudian pada (27/08) berlangsung Awarding dan diumumkan bahwa Tim Teknik Kimia UISI yaitu Tim Dhany dkk, mendapatkan juara harapan dengan mendapatkan penghargaan sebesar Rp.5.000.000.