UISI Camp Internasional Ke Perusahaan Poultry Terbesar Sedunia
Thailand – Kali ini enam mahasiswa UISI yang dari departemen Teknik Logistik (Teklog) dan Manajemen Rekayasa (MR) menghadiri camp Internasional yang diadakan oleh Suranaree University Of Technology (SUT). Dua Mahasiswa MR diantaranya yaitu Aghnia Nadhira dan Ajeng Mutiara, serta empat mahasiswa lainnya yaitu Ayudya, Yutika, Rizky Dyan, dan Wina Belly. Camp ini memberikan wawasan kepada mahasiswa seputar bidang ilmu logistik melalui kegiatan pengenalan logistik, beer game, dan kunjungan ke salah satu mall di Thailand menjadikan 50 peserta yang tergabung merasakan bahwasanya logistik merupakan bidang yang sangat penting dan menyenangkan. Para peserta yang tergabung hanya difokuskan pada jurusan Teknik Industri, dan Teknik Logistik, serta jurusan lain yang masih dalam rumpun keduanya.
Meski peserta yang berasal hanya dari tiga universitas yaitu SUT, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan UISI, tetapi tidak mengurangi esensi acara yang diharapkan dengan terselenggaranya camp ini. Keseruan yang diperlihatkan mahasiswa ketika kegiatan beer game diadakan tentunya menjadi game aplikatif yang mampu menjadi media pembelajaran mengenai bidang logistik, dimana game ini menantang para pemainnya untuk meraih misi keuntungan dengan memperkecil biaya-biaya yang nantinya muncul melalui teknik forecasting supply and demand. “Game nya asik, karena kita bisa mencoba menjalankan perusahaan dengan mengestimasi kebutuhan dan harga, ditambah atmosfer internasional tentunya” ungkap Aghnia Nadhira
Penat dengan suasana kampus, para partisipan pun diajak untuk refreshing dengan berkunjung pada salah satu perusahaan poultry terbesar sedunia yaitu Charoen Pokphand. Lagi-lagi, mahasiswa pun menimba ilmu mengenai bagaimana distribusi dan logistik perusahaan tersebut dalam mendistribusikan hasil produk mereka. Meski berlabel perusahaan poultry, perusahaan ini pun memproduksi produk hasil olahan ayam, mulai dari nugget, telur ayam, hingga ayam potong. “Perusahaan nya itu sangat bersih, dan hasil produksi yang high quality di ekspor ke Jepang dan Amerika, sedangkan yang kualitas dibawah standar dikirim ke negara lain maupun dikonsumsi Thailand sendiri” tambah Aghnia dengan polosnya. (far/ral)