UISI Delegasikan Jawara Baru Untuk Mawapres Nasional 2021, Erni Tsania Maulida
UISI – Seleksi Mawapres tingkat Universitas Internasional Semen Indonesia sudah pada tahap yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman juara. Setelah proses seleksi yang cukup panjang dan ketat, pihak Kemahasiswaan UISI menobatkan 5 juara utama dengan Erni Tsania Maulida sebagai Mawapres Juara 1 pada Senin (03/05). Mahasiswi program studi Teknologi Industri dan Agroindustri (TIN) yang akrab disapa Tsania ini, berhasil menjadi Juara 1 setelah berkompetisi dengan 25 kandidat lainnya dan akan mewakili UISI dalam ajang pemilihan Mawapres tingkat nasional.
“Kaget, sih. Awalnya target 5 besar aja, Alhamdulllah malah dapat juara 1. Deg-deg an juga soalnya masih ada seleksi lagi buat seleksi nasional,” tutur Tsan terharu saat dinyatakan sebagai Mawapres juara 1 di sela-sela kesibukannya menyempurnakan naskah gagasan tertulisnya.
Proses seleksi Mawapres tingkat UISI ini memakan waktu cukup lama dan pelaksanaannya sangat ketat. Dimulai dengan pengajuan delegasi setiap program studi untuk mengikuti “Mawapres camp” selama satu minggu dengan berbagai materi penunjang Mawapres, salah satunya materi self branding. Kegiatan seleksi dilanjutkan dengan pengumpulan sertifikat prestasi sebanyak-banyaknya baik regional, nasional, maupun internasional. Selanjutnya terdapat juga seleksi LKTI, presentasi, public speaking, dan interview dalam bahasa inggris yang dilaksanakan secara periodik.
“Dari semua proses seleksi, tentu saja yang paling berat adalah LKTI,” pungkas Tsan terkait kendala seleksi Mawapres. Juara 1 Mawapres ini mengangkat LKTI dengan judul “1000 Hari Kalender Upaya Penurunan Balita Stunting di Indonesia” yang berfokus pada solusi penurunan stunting. “1000 hari pertama bayi merupakan fase penting sebagai penentu bayi stunting atau tidak di masa depan. Jadi 1000 hari kehidupan pertama bayi harus diperhatikan asupan gizi, sanitasi, dan pola asuh si bayi dan ibunya,” lanjut Tsania.
Pada tahap selanjutnya Tsania akan menjalani seleksi Mawapres tingkat nasional yang dilaksanakan 3 tahap dengan sistem gugur. Tsania sendiri sedang fokus untuk mematangkan konsep gagasan tertulisnya dan mengikuti lomba-lomba untuk menambah sertifikat prestasi. Hal ini memicu semangat Tsania dikarenakan administrasi dan gagasan tertulis merupakan kunci untuk lanjut ke tahap selanjutnya yang lebih bergengsi. (tan/ifs)