UISI Gelar Talkshow & Guest Lecture Bertema Transformasi Agile dan Resilient Hadapi Disrupsi Global
Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-12, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menyelenggarakan Talkshow dan Guest Lecture bertajuk “Leadership & Strategy Sharing Experience: Agile & Resilient Transformation for Facing Technology & Global Trade Disruption Era.” Acara ini menghadirkan para tokoh nasional dan pemimpin industri yang telah terbukti sukses menavigasi tantangan transformasi dan disrupsi global.
Bertempat di Kampus Silo UISI, acara dibuka dengan keynote speech oleh Prof. (H.C.) Dr. Ir. Dwi Soetjipto, M.M., Pendiri UISI sekaligus Ketua SKK Migas periode 2018–2025. Dalam paparannya, beliau menegaskan pentingnya transformasi yang agile dan resilient dalam menghadapi ketidakpastian global. Menurutnya, kepemimpinan strategis yang adaptif menjadi kunci utama menjaga keberlanjutan organisasi di tengah digitalisasi, tekanan geopolitik, dan percepatan teknologi.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA., Menteri Pendidikan Nasional RI periode 2009–2014, membawakan sesi inspiratif bertema “Menjadi Pembelajar Sejati, Memperkuat Leadership dan Followership, serta Menjadi Pemberi Manfaat.” Ia menekankan pentingnya futures thinking, pendidikan berbasis nilai, serta sinergi antara pemimpin dan pengikut sebagai fondasi ketahanan organisasi masa depan.
Sesi diskusi panel turut diisi oleh Dr. Ir. Andi Subroto, M.M., Dosen Magister Manajemen UISI sekaligus Direktur PT Kedawung Setia Industrial. Ia menyoroti pentingnya keberanian untuk belajar dan menoleransi kesalahan dalam proses organisasi. “Mentalitas agile dan resilient tidak lahir dari zona nyaman, tetapi dari keberanian untuk mencoba, gagal, belajar, dan bangkit kembali,” tegasnya.
Diskusi juga menyinggung tantangan nyata dunia industri, seperti gelombang PHK massal di sektor tekstil dan media, yang dinilai sebagai akibat dari kegagalan transformasi organisasi. Para pembicara menggarisbawahi bahwa pemimpin masa depan harus memiliki visi strategis, kemampuan komunikasi yang kuat, dan ketangguhan dalam menghadapi kompleksitas.
Pertanyaan kritis dari peserta—mayoritas mahasiswa Magister Manajemen UISI dan profesional—menunjukkan keresahan kalangan middle management terhadap inkonsistensi strategi organisasi, serta harapan untuk bisa menjadi agen perubahan tanpa menimbulkan konfrontasi.
“Pemimpin yang tangguh bukanlah mereka yang menghindari badai, tetapi yang mampu menavigasi kapal di tengah badai—dengan keberanian, kelincahan, dan ketahanan,” ujar moderator acara, Dr. Rr. Rooswanti Putri A.A., S.Kom., M.M., yang juga merupakan Dosen Magister Manajemen UISI.
Melalui semangat Dies Natalis ke-12 ini, UISI menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi pada penciptaan pemimpin masa depan—yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki ketangguhan strategis dalam menghadapi tantangan nyata industri global. (may)