UISI Kerjasama dengan UNUD, Dirikan Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mendatangi Universitas Udayana (UNUD) Bali untuk menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam mendirikan Proram Studi Pendidikan Dokter. Acara yang dilangsungkan pada Senin (6/6) merupakan bentuk keseriusan UISI untuk membuka program studi baru Pendidikan Dokter di tahun depan. Prof. Dr.Ing. Herman Sasongko, Rektor UISI bertemu dengan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, Rektor UNUD untuk membahas kerjasama ini.
UISI telah menyiapkan pembukaan program studi Pendidikan Dokter yang rencananya dibuka pada tahun akademik 2023/2024, UISI akan menerima 50 mahasiswa baru angkatan pertamanya.. Adanya pembukaan prodi kedoteran baru akan membantu pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dokter di Indonesia. "Pendidikan Dokter di UISI akan berfokus pada kedokteran industri yang sesuai dengan identitas universitas korporasi UISI," papar Rektor UISI, Prof. Dr.Ing. Herman Sasongko. Sebelumnya, UISI telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG) sebagai rumah sakit mitra yang telah menyandang predikat Tipe B. Saat ini, UISI juga tengah menyiapkan sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana yang antara lain Gedung Utama Semen Indonesia sebagai tempat perkuliahan, dan pengembangan kampus B sebagai tempat praktikum.
UISI memilih untuk bekerjasama dengan UNUD sebagai pembina pendirian program studi Pendidikan Dokter. "UNUD telah berhasil membina pendirian Fakultas Kedokteran di UNRAM, Universitas Warmadewa dan Universitas Pendidikan Ganesha," ujar Rektor UNUD, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara. UISI akan dibina dalam hal kurikulum, pengembangan sarana prasarana, dan dosen Pendidikan Kedokteran.
Lebih lanjut, Dekan FK UNUD Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes menjelaskan bahwa saat ini beberapa universitas sedang proses pendirian FK baru dalam rangka pemenuhan kebutuhan dokter. "Kami akan membantu UISI dalam pendirian Pendikan Dokter, tim UISI dapat berkomunikasi dengan tim UNUD yang masing-masing bertanggung jawab di bagian kurikulum, pemetaan SDM, dan sarpras,"papar Komang. (*)