Kongres Nasional PPMI XIV di Surakarta resmi dibuka oleh Kapti Rahayu Kuswanto selaku Rektor UNISRI
Kongres Nasional PPMI XIV di Surakarta resmi dibuka oleh Kapti Rahayu Kuswanto selaku Rektor UNISRI
15 Agustus 2018 | Tim Media UISI

UISI Media turut serta dalam Kongres Nasional PPMI XIV di Surakarta

Serangkaian acara Kongres Nasional PPMI XIV di Surakarta diikuti lebih dari 200 anggota pers mahasiswa. Sebanyak 30 Lembaga Pers Mahasiswa dan 10 Karateker menyukseskan acara tahun ini.

Solo – Bulan ini, PPMI (Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia) menyelenggarakan Kongres Nasional ke XIV yang diikuti oleh perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang telah tergabung dalam PPMI. Pelaksanaan ini berlangsung selama 6 hari (6-11/8). Acara dibuka dengan seserahan budaya tentang Surakarta. Tidak hanya itu, serangkaian acara meliputi pameran karya jurnalistik, bazar buku, seminar mengenai edukasi media dan literasi gender, pelaksanaan kongres dan ditutup dengan pemilihan Sekretaris Jendral Nasional (Sekjendnas). Acara berlangsung di dua tempat, yaitu Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Karanganyar.

UISI Media tahun ini (2018) menjadi LPM karateker, artinya LPM yang belum berdeklarasi di Dewan Kota khususnya Kota Gresik. "Harapan dengan aktif mengikuti acara PPMI Nasional dapat membuka wawasan bagi UISI Media untuk memperbarui informasi terkait pers mahasiswa", terang Usnatun.

Seserahan budaya tentang Sejarah Surakarta disampaikan oleh Muhidin M. Dahlan. Senin (6/8) Pelaksanaan ini bertempat di Kampus UNISRI. Beliau adalah guru utama dalam program menulis kreatif yang diselenggarakan oleh radio buku Yogyakarta. Belaiu mengisi acara seserahan dengan diskusi tentang Peran Haji Misbach dalam Pegolakan Pers Nasional bersama peserta kongres. Dinginnya malam Kota Surakarta, tidak menyurutkan antusiasme peserta untuk aktif berdiskusi.

Pembukaan kongres secara simbolis oleh Rektor UNISRI, Kapti Rahayu Kuswanto, pada Selasa (7/7) dengan pemukulan gong. Acara berlanjut dengan seminar yang bertajuk “Pendidikan Berbasis Gender dalam Era Keterbukaan Informasi” yang disampaikan oleh Elizabeth Yuniarti selaku aktivis SPEK-HAM (Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia) sebagai pembicara satu. Elizabeth menuturkan, “Menjadi seorang jurnalis harus berada pada pihak korban, bagaimana jika kedepannya pemberitahuan ini bermunculan di masyarakat dalam berbagai kasus.” Serta pembicara kedua, Ichwan Prasetyo, selaku Jurnalis dalam Aliansi Jurnalis Intelejensi (AJI) Surakarta.

Kongres Nasional PPMI diikuti oleh 200 peserta dari 30 PPMI Dewan Kota dan 10 LPM karateker ( ) se-Indonesia. Kongres diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Tahun ini, PPMI Dewan Kota Surakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan kongres yang sebelumnya diselengarakan di Bali. Bertempat di Balai Latihan Kerja Kabupaten Karanganyar mulai 7-11 Agustus 2018.

Kegiatan kongres meliputi, laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode 2016-2018,mengkaji ulang Tata Tertib AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga), GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi), dan GBHK (Garis Besar Haluan Kerja) dengan menggunakan mekanisme sidang komisi, penyampaian rekomendasi program kerja, serta pemilihan Sekretaris Jendral Nasioanal (Sekjendnas) untuk kepengurusan periode 2018-2020.

Pemilihan yang dilakukan secara tertutup melalui masing-masing Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), menemukan titik terang dengan terpilihlah Rahmat Ali (Maheng) dari Dewan Kota Yogyakarta sebagai Sekretaris Jendral Nasioanal. “Semoga dengan terpilihnya Sekjendnas yang baru dapat membantu LPM karateker aktif, dan tentunya daerah lainnya yang belum berdeklarasi bersama PPMI”, ungkap Rahmat Ali setelah terpilih. Serangkaian  acara kongres ditutup dengan malam inagurasi. (fns/uda)

 

Artikel Terkait