prosesi sidang senat terbuka dalam kegiatan Wisuda UISI ke-4
prosesi sidang senat terbuka dalam kegiatan Wisuda UISI ke-4
27 Oktober 2020 | Tim Media UISI

Wisuda ke-IV: UISI Luluskan 337 Mahasiswa di Tengah Pandemi COVID-19

Keberlangsungan Wisuda yang dilakukan secara daring oleh Unniversitas Internasional Semen Indonesia tahun 2019/2020

UISI- Setelah menamatkan masa pendidikan di jenjang perkuliah, perayaan wisuda kerap terjadi disetiap tahunnya. Namun berbeda dengan sebelumnya, prosesi wisuda harus berlangsung secara daring untuk menghindari penyebaran virus di tengah pandemi Covid-19. Hal ini yang dirasakan oleh UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia) yang menggelar acara Wisuda yang ke-4 tahun akademik 2019/2020 pada Selasa (27/10)

Pelaksanaan wisuda yang bertajuk pada tema "Existence Beyond Limitation." berlangsung secara daring melalui aplikasi Zoom dan live YouTube Hubungan Masyarakat UISI. Kini, 337 tak lagi menyandang status sebagai Mahasiswa. Mereka berhasil menuntaskan pendidikan sarjana di UISI berubah status menjadi alumni. 

"Kami akan mengimplementasikan, kami akan mempraktekkan, kami akan mengamalkan ilmu dan pelajaran yang telah Ibu, Bapak berikan kepada kami, sehingga kelak dapat menjadi berkah bagi Bapak dan Ibu sekalian. Sukses selalu kawan - kawanku!” Ucap Putu Alicia Sarah alumnus Teknik Informatika.

UISI memang baru meluluskan 4 generasi, tetapi lulusannya bukan lulusan yang dipandang biasa. 10 wisudawan dengan penghargaan terbaik menjadi contoh bahwa UISI dapat melahirkan generasi yang membanggakan dari setiap program studinya. Di antaranya; Anisah Fidausiah Oktarilivyana (IPK 3.88), Wanda Amelia Prihandana (IPK 3.92), Elly Dwi Rohmawati (IPK 3.93), Ananda Ayu Juliani IPK (3.89), Prananingsti Ayudya Maharani (IPK 3.97), Sella Oktavia Wijaya (IPK 3.94), Desy Rahmawati IPK (3.84), Rifqi Almadhani Almaassar (IPK 3.86), Juliana Kristi (IPK 3.82), Ratri Retno Sari (IPK 3.88)

Uniknya, Wisudawan kali ini mengundang suka dan duka. Penantian yang paling bersejarah bagi mereka dengan perayaan tatap muka melihat senyum bahagia secara langsung harus sirna. hal ini dirasakan oleh Elva Maulia Alumnus Manajemen Rekayasa yang sangat mendambakan perayaan secara luring. Namun tak menjadi hal yang berat baginya, Elva dan teman-temannya bersyukur pelaksanaan wisuda ini berjalan dengan khidmat meskipun harus dilakukan di rumah. 

"Aku iri dengan kakak sebelumnya yang merayakan wisuda, digiring bersama adik-adik. Tapi gapapa, apapun keadaannya toh seharusnya kita harus siap mengahadapinya," kata Elva (hdr/fns)

 

 

Artikel Terkait