Belajar dari Kesuksesan Martabak Mercon
Gresik, UISI - Apabila ditanya mengenai keinginan untuk memiliki bisnis, sebagian besar mahasiswa UISI menjawab “ingin”. Tidak berhenti pada kata tersebut, tentu dibutuhkan aksi nyata untuk mewujudkannya. Belajar dari sosok yang telah sukses merupakan kunci pembelajaran. M. Denny Abdillah, Founder Martabak Mercon sengaja diundang untuk berbicara dan berbagi mengenai strategi bisnis yang menjadikan Martabak Mercon berbeda dan populer.
Untuk kesekian kalinya UISI kembali mengundang pebisnis sukses, melalui BEM UISI menghadirkan seminar public figure bertema “ Kita Untuk Indonesia”. Seminar ini hadir untuk mewadahi sekaligus memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang bagaimana seorang pebisniBes membangun sebuah sistem dan konsep bisnis yang matang sebelum bisnis dijalankan. Salah satu pembicara adalah Denny Abdillah yang telah sukses dengan bisnis Martabak Mercon. Berbicara banyak tentang persiapan konsep bisnis hingga pelaksanaan operasional dan pemasaran, tak disangka Denny masih terdaftar sebagai mahasiswa semester 7 di Universitas Airlangga. “Bisnis adalah dagang dengan strategi, harus ada winning team untuk menyukseskannya” jelas Denny siang itu. Denny melanjutkan bahwa bisnis tidak hanya sekadar memiliki ide kemudian direalisasikan kedalam sebuah produk dan langsung dijual, melainkan pebisnis perlu memperhatikan pula packaging design dan sistem pemasaran. “Tidak masalah memiliki kesamaan produk dengan pesaing, hal ini bukanlah penghalang kesukses, asal disentuh dengan inovasi yang bersifat unik untuk menutupi kekurangan produk yang sudah ada” tambah Denny.
Dalam kesempatan ini Denny sekaligus menegaskan bahwa status mahasiswa yang masih melekat pada dirinya dapat menjadi kesempatan untuk terus mengembangkan potensi diri. Bisnis Martabak Mercon yang kini digelutinya merupakan hasil inovasi atas produk yang telah ada, tetapi memiliki nilai tambah yakni sensasi rasa pedas. Tidak hanya menawarkan martabak daging, Denny mengatakan bahwa dirinya juga menghadirkan varian isi yang beragam yakni, sosis, siomay, tahu, dsb.
Antusias peserta yang secara keseluruhan merupakan mahasiswa UISI membuat panitia merasa puas. Panitia berharap seminar ini mampu memberikan aura positif bagi mahasiswa agar termotivasi untuk memulai sebuah bisnis. “Mahasiswa mampu menjadi pengusaha, meski di usia muda. Harapannya teman-teman bisa memiliki keinginan untuk berbisnis, karena bukan hanya pegawai, pengusaha pun juga bisa sukses” tutur Dilla Yustami selaku ketua pelaksana. (far/aes)