Dr. Rachmat Boedi Santoso saat mengisi kuliah tamu di UISI.
Dr. Rachmat Boedi Santoso saat mengisi kuliah tamu di UISI.
9 Desember 2017 | Tim Media UISI

Doktor dari ITS Menggerakkan Hati Mahasiswa untuk Lingkungan

Seorang Doktor dari ITS menagajarkan mahasiswa UISI bagaimana menyikapi isu-isu lingkungan yang ada.

Gresik – Belajar bersama praktisi yang ahli dalam bidangnya memang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Kemarin (5/12), mahasiswa UISI Departemen Manajemen Rekayasa megikuti serangkaian kuliah bersama Dr. Rachmat Boedi Santoso mendiskusikan tentang dampak limbah terhadap kehidupan dan pengelolaan limbah yang baik. “Yang harus kita lakukan terhadap perubahan iklim adalah beradaptasi dan mitigasi dalam bentuk pencegahan maupun pengurangan limbah”, tutur pria ini kepada seluruh mahasiswa sebagai generasi penerus.

Rachmat yang telah lama dikenal di Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini menerangkan bahwa kita tidak mungkin dapat menghilangkan limbah, karena setiap aktifitas sehari-hari manusia pasti menghasilkan limbah. Rachmat pun tidak jarang mengaitkan pembahasan kondisi lingkungan dengan tanda-tanda hari akhir. Hal ini membuat mahasiswa yang berperan sebagai agent of change dapat lebih menyadari dan bergerak dalam mendukung target Indonesia baru-baru ini, yaitu penurunan gas karbon dioksida (CO2) sebesar 26%.

Adapun dampak limbah yang saat ini kita rasakan tentu akan berbeda dengan yang akan kita rasakan di masa yang akan datang. “Tentu saja melalui kuliah tamu ini mahasiswa akan belajar lebih banyak dari praktisi, sehingga mahasiswa akan lebih mudah dalam membuka pikirannya terhadap isu-isu lingkungan”, ujar Izzati Winda Murti, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pembuangan Limbah.

Adanya green industry, pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar merupakan tindakan yang sangat baik karena lebih ramah terhadap lingkungan. Namun, kehidupan saat ini juga tidak dapat terlepas dari peran industri, karena sebagian besar masyarakat menggantungkan perekonomian kehidupannya dengan bekerja di industri.[han/emb]

Artikel Terkait