Bersinar di Ajang Pencak Silat 2024: 8 Mahasiswa UISI Raih Juara di DANDIM CUP Kota Malang
Kejuaraan Pencak Silat DANDIM CUP Kota Malang Open 2024, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT KODAM V Brawijaya & Hari Juang Kartika, menjadi ajang yang membanggakan bagi mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Dalam kompetisi yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia ini, sebanyak 8 dari 10 mahasiswa UISI berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan meraih juara.
Di antara para mahasiswa yang berprestasi, Ahmat Rendi Saputra dari Program Studi Sistem Informasi tampil menonjol dengan meraih Juara 1 dalam kategori Seni Tunggal IPSI Dewasa dan Juara 1 dalam Fighter Kelas B (50 kg – 55 kg) Putra Dewasa. Leo Alvieto Andreardo, rekan satu tim dari Ahmat, juga menunjukkan prestasi luar biasa dengan meraih Juara 3 dalam Fighter Kelas A (45 kg – 50 kg) Putra Dewasa.
Tak kalah membanggakan, Moh. Arlyano Swandaru, mahasiswa dari Program Studi Informatika, berhasil meraih Juara 3 dalam Fighter Kelas B (50 kg – 55 kg) Putra Dewasa. Sementara itu, Syahlana Arya Mahaputra dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian berhasil mengantongi Juara 3 dalam Fighter Kelas E (65 kg – 70 kg) Putra Dewasa. Roghibul In'am dan Danys Putra Dandho, keduanya dari Program Studi Teknik Logistik, juga meraih Juara 3 dalam kategori Fighter di kelas masing-masing.
Silvana Mei Widyanti dari Program Studi Manajemen Rekayasa meraih Juara 1 dalam Fighter Kelas B (50 kg – 55 kg) Putri Dewasa, membuktikan bahwa prestasi di dunia olahraga bukan hanya milik putra. Danang Prajadinata Adiwijaya, juga dari Program Studi Sistem Informasi, mengakhiri kompetisi dengan meraih Juara 3 dalam Fighter Kelas C (55 kg – 60 kg) Putra Dewasa.
Kejuaraan ini diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dan mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah. Tingkat persaingan yang sangat ketat ini membuat setiap kemenangan semakin berarti. Meskipun begitu, perjalanan menuju kemenangan bukanlah hal yang mudah. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh tim UISI adalah kurangnya official pelatih yang mendampingi mereka, yang membuat mereka harus berjuang lebih keras dengan terbatasnya dukungan teknis.
Syahlana Arya Mahaputra, yang merasakan langsung ketegangan dalam kejuaraan ini, berbagi pengalamannya, “Dari berangkat sampai pulang sangat seru dan menegangkan, apalagi saat hari H. Kami sangat keteteran karena kurangnya official dan pertandingannya yang bersamaan dari kontingen UISI.” Namun, meskipun tantangan datang silih berganti, semangat untuk terus berjuang tidak pernah padam.
Syahlana pun memberikan pesan yang menginspirasi, “Semoga mahasiswa UISI dapat lebih mengeksplorasi bakat mereka. Jangan takut untuk mencoba, dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Setiap usaha pasti membuahkan hasil.”
Prestasi yang diraih oleh mahasiswa UISI dalam kejuaraan ini membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengasah kemampuan dan berprestasi, baik di bidang olahraga maupun di bidang lainnya. Selamat kepada semua mahasiswa UISI yang telah mengharumkan nama universitas di ajang bergengsi ini pada tahun 2024.