Petugas UISI sedang menyemprotkan disenfektan di kelas.
Petugas UISI sedang menyemprotkan disenfektan di kelas.
21 Maret 2020 | Tim Media UISI

Cegah COVID-19, UISI Semprot Disinfektan dI Lingkungan Kampus

Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) melakukan upaya sterilisasi kampus untuk mengatasi penyebaran virus COVID-19. Tidak hanya sterilisasi, Jumat (20/3) UISI melakukan upaya penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan.

Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) melakukan upaya sterilisasi kampus untuk mengatasi penyebaran virus COVID-19. Tidak hanya sterilisasi, Jumat (20/3) UISI melakukan upaya penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan baik kantor maupun ruang kelas di Kampus yang berlokasi di Jl Veteran, Gresik ini.  Penyemprotan cairan disinfektan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID 19.

Direktur Sarana dan Prasarana UISI Ibu Paramita mengatakan penyemprotan disinfektan ini dilakukan sebagai bentuk upaya UISI memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para karyawan, dosen, dan mahasiswa. Penyemprotan disinfektan itu dilakukan ketika para mahasiswa melakukan kuliah secara daring (dalam jaringan). Saat dosen, karyawan dan mahasiswa masuk, mereka berada di kondisi yang lebih bersih.

“UISI akan menggunakan thermometer infrared untuk cek suhu tubuh sebagai tindakan preventif,”ungkap Paramita. Selain itu, UISI juga memasang wastafel di depan pintu masuk Gedung. Pegawai yang bertugas wajib mengecek suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum check in.

Himbauan pun turut dilontarkan direktur Sarana Prasarana UISI ini yang juga dosen dari Teknologi Industri Pertanian UISI, “Saya menghimbau kepada civitas akademik UISI yang akan beraktivitas dalam miggu depan, jika merasa tidak sehat, mohon tidak perlu ke kampus, adapaun untuk mahasiswa, dimohon agar tetap belajar di rumah sesuai dengan arahan Kampus untuk kuliah melalui daring”

Adapun bagian direktorat akademik UISI, Oki Anita menambahkan UISI saat ini sudah menghentikan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka sejak 16 Maret dan menggantikannya dengan kuliah online. Namun untuk kegiatan pelayanan akademik yang tidak bisa dihentikan, maka pihak kampus melakukan penyemprotan ini untuk tindakan pencegahan.

Artikel Terkait