Chinese Bridge Program, Mengenal kecanggihan teknologi 5G dan AI (Artificial Intelligent) Wuhan Polytechnic bersama UISI
Saat ini, perkembangan 5G dan Artificial Intelligence (AI) menjadi sorotan dunia teknologi. Berbagai negara besar di dunia tampak menaruh perhatian tersendiri terhadap perkembangan teknologi 5G dan Artificial Intelligence (AI) yang berkembang dengan sangat cepat di Tiongkok. Perkembangan ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai macam robot yang dapat mengerti bahasa manusia yang diciptakan oleh China sendiri.
Tidak heran jika saat ini, banyak lapisan masyarakat di dunia yang ikut antusias untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai perkembangan teknologi AI dan 5G yang menjadi sorotan dunia teknologi Internasional. Hal ini juga menjadi landasan kerjasama yang terjalin antar penyelenggara Chinese Bridge program yaitu Wuhan Polytechnic, ICCCM (International Cultural Communication Center Malaysia) dengan UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia).
Chinese Bridge sendiri sudah banyak dikenal di dunia sebagai kompetisi bahasa Mandarin yang diselenggarakan oleh Confucius Institute, Namun, tidak hanya terbatas pada cakupan kompetisi, Chinese Bridge juga memiliki program kelas yang bekerja sama dengan banyak Universitas mancanegara. Program ini sepenuhnya dilaksanakan secara online dan mencakup Bahasa Mandarin Komprehensif, Mendengarkan dan Berbicara Bahasa Mandarin, Membaca Bahasa Mandarin, dan kuliah seri Tiongkok modern mengenai topik tertentu.
Dalam program ini, Wuhan Polytechnic yang merupakan Perguruan Tinggi Kejuruan yang berfokus pada Pendidikan, Keterampilan dan Pekerjaan dalam dunia Industri bersama ICCCM ( International Cultural Communication Center Malaysia) menjadi bagian sebagai penyelenggara Chinese Bridge Program yang bekerja sama dengan UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia). Dalam hal ini, UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia) turut ikut berkesempatan sebagai mitra kerjasama Wuhan Polytechnic dan ICCCM dalam menyelenggarakan program Chinese Bridge Program 2022.
Chinese Bridge Program ini bersifat gratis sehingga peserta siswa tidak dipungut biaya apapun dalam mengikuti training dalam program ini. Chinese Bridge Program dimulai pada tanggal 28 November - 2 Desember 2022. Seluruh training Chinese Bridge Program diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom. Para pemateri yang mengisi materi dalam training merupakan dosen tenaga pengajar langsung dari Wuhan Polytechnic. Para pemateri dari training tersebut yaitu Ms. Wei Fang, Ms. Dai Dongxiu, Ms. Xiong Xiaoqian, Ms. Chen Shujian, Ms. Lee Dongwei, Ms. Wang Lingbo, Ms. Cai Jing, dan Ms. Amy. Pembelajaran berlangsung selama 2-3 jam di setiap pertemuan nya. Sehingga memungkinkan sesi pembelajaran berlangsung secara efektif untuk setiap peserta mahasiswa yang mengikutinya. Pada saat sesi training berlangsung, difasilitasi dengan adanya Interpreter Mandarin-Inggris. Inggris interpreter ini disediakan bertujuan untuk membantu para pemateri menerjemahkan materi dari bahasa Mandarin ke dalam bahasa Inggris dan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Topik materi dalam Chinese Bridge Program ini yaitu “ Basic Chinese Conversation - Come To Wuhan”, “ Basic Chinese Conversation - Eating in Wuhan “, “ 5G Wireless Key Technology”, “ Laser Processing Technology promotes the 5G era Development of the web” “An overview of fiber optic technology in 5G”, “5G & Artificial Intelligent”, “ Smart Life in 5G era”, dan “Humanities Wuhan : Two National Intangible Cultural Heritage– Han Embroidery & Han Opera”. Pada setiap materi yang disampaikan, peserta juga mendapatkan sesi tanya jawab langsung dengan pemateri sehingga training berlangsung efektif secara 2 arah.
Para peserta yang mengikuti training menunjukkan antuasimenya dalam training ini. Hal tersebut terlihat dari sebanyak 192 peserta mahasiswa dari UISI dan Wuhan Polytechnic antusias dalam mengikuti Chinese Bridge Program ini. Setelah menjalani dan mengikuti program selama 5 hari dan 14 jam, masing-masing peserta mahasiswa akan mendapatkan e-certificate untuk sebagai tanda telah mengikuti training 14 jam “Chinese Bridge Program”. Pihak penyelenggara berharap, di tahun yang akan datang semakin banyak pelajar dan mahasiswa mengikuti program ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka teknologi yang berkembang pesat di Tiongkok.