Cahya Ningrum, Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian berhasil meraih Top 5 MAWAPRES UISI 2019
Cahya Ningrum, Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian berhasil meraih Top 5 MAWAPRES UISI 2019
27 Maret 2019 | Tim Media UISI

Dawet Siwalan Mengantarkan Cahya Ningrum Raih Top 5 MAWAPRES UISI 2019

Mahasiswi Departemen Teknologi Industri Pertanian, Cahya Ningrum berhasil meraih Top 5 MAWAPRES UISI 2019 dengan mengangkat gagasan tentang solusi permasalahan pedagang dawet siwalan di daerah Paciran, Lamongan.

Gresik – Cahya Ningrum mahasiswi Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP) mengawali langkah suksesnya dengan terpilih sebagai salah satu dari “Top 5 Mahasiswa Berprestasi Universitas Internasional Semen Indonesia 2019 “. Semua itu berawal dari rasa kepeduliannya terhadap persoalan yang selama ini dihadapi oleh para penjual dawet siwalan di kampung halamannya di daerah Paciran, Lamongan.

Persoalan yang selama ini dihadapi oleh para pedagang dawet siwalan di daerah Paciran, Lamongan adalah daya tahan dari dawet siwalan itu sendiri karena hanya dapat bertahan selama satu hari. Meskipun begitu peminat dari dawet siwalan sendiri sangat banyak baik dari masyarakat paciran sendiri hingga luar wilayah.

Berangkat dari persoalan tersebut, mahasiswi yang akrab disapa Arum ini pun mengangkat permasalahan yang dihadapi oleh para pedagang dawet siwalan tersebut. Solusi yang diterapkan Arum sangat revolusioner yakni dapat membantu mengatasi persoalan daya tahan dari dawet siwalan. Inovasi yang dilakukan yaitu dengan membuat dawet siwalan dalam bentuk instant yang dapat tahan hingga jangka waktu yang lama tanpa merubah cita rasa aslinya. Selain itu juga mudah untuk disajikan. Ide tersebut ia tuangkan ke dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah.

 “Saya merasa bahwa dawet siwalan ini produk yang prospektif untuk dikembangkan, jadi saya fokus ke produk tersebut dengan permasalahan yang ada. Akhirnya saya inisiatif untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mengembangkannya.” jawab Arum ketika ditanya reporter UISI Media mengenai asal mula mengajukan ide untuk mengelola dawet siwalan.

Perjalannya sebagai seorang mahasiswa berprestasi UISI tidak hanya berhenti pada tahap ini. Rencana kedepan, Arum akan lebih fokus lagi mengikuti organisasi yang diikuti sekarang seperti Foragrin, HIMA dan kepanitiaan SC IO CHAMPS. Selain itu Arum mempertahankan beasiswa yang diperolehnya dengan meningkatkan nilai akademiknya di kelas.

“Yakinlah bahwa bukan tempat yang membesarkanmu tapi kamu yang akan membesarkan tempat itu” tambah Arum. (hbb/ aar)

Artikel Terkait