Para Mahasiswa UISI bersama dengan Reviewer Nasional dari RISTEKDIKTI dalam Lokakarya di kampus ABM
Para Mahasiswa UISI bersama dengan Reviewer Nasional dari RISTEKDIKTI dalam Lokakarya di kampus ABM
27 September 2018 | Tim Media UISI

Delegasi Mahasiswa UISI dalam Lokakarya RISTEKDIKTI di Malang

Dua belas mahasiswa UISI mengikuti Lokakarya Peningkatan Mutu Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bagi Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah VII bersama para mahasiswa dari 30 Perguruan Tinggi lainnya di Provinsi Jawa Timur.

Belasan mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) diberangkatkan ke malang dalam rangka menghadiri Lokakarya Peningkatan Mutu Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bagi Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah VII. Bertempat di STIE Malangkucecwara (ABM), acara yang diselenggarakan oleh RISTEKDIKTI ini dihadiri oleh 130 Mahasiswa dari 31 Perguruan Tinggi di Jawa Timur.

Berkat kesigapan staff kemahasiswaan UISI, sebanyak 12 mahasiswa berhasil didaftarkan dan mendapat bagian dari 150 kursi yang tersedia. Para perwakilan UISI ini adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi dan angkatan. Pendelegasian ini merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan kualitas penulisan proposal PKM dalam lingkup UISI dengan harapan tahun 2019 dapat menuju PIMNAS.

Materi kepenulisan proposal terkait PKM dikupas secara tuntas bersama empat narasumber, di antaranya dari Sekpel Kopertis Wilayah VII dan tiga reviewer nasional. Selama ini, rupanya masih banyak mahasiswa yang tidak mentaati pedoman yang sudah diberikan dan melakukan kesalahan-kesalahan administratif dalam penulisan proposal. Meskipun tema yang diangkat pada proposalya menarik serta memiliki ide unik jika terdapat sedikit saja kesalahan dalam penulisan, maka dapat langsung menjatuhkan penilaian.

“Yang terpenting sebetulnya adalah kualitas, bukan kuantitas,” terang Dr. Widyo Winarso, M.Pd selaku salah satu narasumber. Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang mengirimkan proposal besar-besaran namun belum memerhatikan penulisan yang baik dan benar, sehingga proposal yang diseleksi oleh juri DIKTI akan terbuang sia-sia.

Adanya lokakarya tersebut diharapkan bisa menjadi pembekalan bagi delegasi yang dikirimkan dan dapat membagikan ilmunya kepada teman-teman mahasiswa UISI lainnya. Ilmu yang diperoleh dari lokakarya tersebut juga bisa menjadi dasar untuk melakukan perbaikan dalam penulisan proposal PKM  guna menyukseskan UISI di PIMNAS 2019.[rry/emb]

Artikel Terkait