Design Based on Problem
Gresik - Menjadi seorang profesional peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar.
Kemarin (13/12) Departemen Desain Komunikasi Visual Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengadakan kuliah tamu bertempat di Auditorium Kampus B UISI.
Topik yang diangkat yaitu City Branding dengan mengundang pembicara Dominggo Subandrio S.Sn., yang mana beliau adalah anggota dari Asosiasi Desain Komunikasi Visual Profesional sekaligus IKKON’S Ngada Team.
Inovatif dan Kreatif Kolaborasi Nusantara (IKKON) merupakan salah satu program dari BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) yang dibentuk dari sekelompok orang pelaku ekonomi kreatif berlatar belakang pada sub sektor desain.
Mereka berkontribusi untuk berinteraksi, eksplorasi, dan kolaborasi bersama potensi kreatif lokal setempat.
BEKRAF merupakan sebuah lembaga non kementrian yang bertanggung jawab pada perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Badan ini mulai dibentuk oleh Ir. H. Joko Widodo pada tahun 2015 sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 mengenai Badan Ekonomi Kreatif.
City Branding menjadi sebuah strategi suatu wilayah (kecamatan, kabupaten, provonsi, bahkan negara) dalam membangun positioning destinasi dengan menawarkan gagasan otentik ataupun citra yang ingin dibentuk.
Sebuah City Branding harus bersifat Sustainable yang berarti berkelanjutan berdasarkan konsistensi, komitmen, dan inovasi karena proyek ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Adapun fakta yang memaparkan bahwa City Branding erat kaitannya dengan kekayaan lokal, sumber daya lokal, sejarah, mitos, dan tradisi yang berkembang pada suatu daerah dapat dikembangkan menjadi suatu branding yang tepat guna.
Peran City Branding penting dalam memberikan citra One Of a Kind Experience, karena bersektoral pada ekonomi kreatif, maka dalam pengerjaannya akan menggabungkan antara Ilmu Teknologi dengan Kreativitas.
Konsep dalam City Branding haruslah mencakup poin CREATIVE yang merupakan singkatan dari Concern, Realistic, Enlighten, Attention, Timeless, Intense, Valuable, dan Entertainment.
Pada pelaksanaan sebuah riset mengenai tempat yang dibranding harus menggunakan metode pendekatan langsung kepada warga lokal setempat yang merupakan narasumber data terkompleks.
Desain Komunikasi Visual bukan hanya sebatas estetika dan alat,melainkan sebagai Creator yang dapat membalik paradigma negatif menjadi positif, hal yang kurang bermakna menjadi bermakna dengan cara menyumbangkan ide dan tenaga untuk membuka jendela dunia lebih lebar.
Sebagaimana peran Desain Komunikasi Visual yang menggabungkan antara Seni, Teknologi, dan Ilmu Pengetahuan. [hwn/han]