Dr. Gamal Albinsaid di PKKMB UISI: Dari Inovasi Sampah Hingga Parlemen, Ajak Mahasiswa Jadi Solusi
UISI – Suasana inspiratif menyelimuti Kampus B Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) saat ribuan mahasiswa baru mengikuti sesi motivasi dalam rangkaian acara PKKMB SILO UISI. Pada Kamis, 18 September 2025 lalu, mereka disuguhi pandangan visioner dari dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, seorang dokter, inovator sosial kelas dunia, sekaligus Anggota DPR RI.
Kehadiran dr. Gamal berhasil membakar semangat para mahasiswa melalui tema utamanya, “Muda, Berdaya, Berdampak Mewujudkan Indonesia Emas”. Beliau mengajak para intelektual muda untuk tidak hanya menjadi menara gading, tetapi menjelma sebagai agen perubahan yang solutif bagi masyarakat. Menurutnya, setiap perubahan besar selalu lahir dari tiga tahapan sederhana: gagasan, narasi, dan gerakan.
Dalam paparannya yang enerjik, dr. Gamal menantang mahasiswa untuk mengubah cara pandang mereka terhadap persoalan. "Jangan pernah alergi dengan masalah," tegasnya. "Bagi seorang inovator, masalah adalah undangan untuk melahirkan karya. Kemiskinan, ketidakadilan, dan kerusakan lingkungan adalah 'surat cinta' yang menunggu jawaban dari kalian." Ujar Beliau di hadapan mahasiswa baru UISI.
Kredibilitasnya dalam berbicara tentang solusi bukan tanpa alasan. Sosok dr. Gamal adalah bukti nyata bagaimana sebuah gagasan yang lahir dari empati bisa mengguncang dunia. Namanya melambung secara internasional berkat inovasinya yang brilian, Klinik Asuransi Sampah, sebuah sistem pembiayaan kesehatan mikro di mana masyarakat dapat membayar premi asuransi dengan sampah. Solusi ini tidak hanya membuka akses kesehatan bagi kaum dhuafa tetapi juga mengatasi masalah lingkungan.
Inovasinya tersebut membawanya meraih puluhan penghargaan bergengsi, termasuk The HRH Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Award yang diserahkan langsung oleh Pangeran Charles di Istana Buckingham, Inggris. Kini, sebagai Anggota DPR RI di Komisi IX yang membidangi kesehatan, perjuangannya untuk dampak sosial berlanjut di tingkat kebijakan.
Dengan rekam jejak yang luar biasa inilah, pesan dr. Gamal kepada mahasiswa baru UISI terasa begitu relevan dan kuat. Ia menceritakan bagaimana ide fenomenalnya itu lahir dari keresahan mendalam saat menemukan kisah seorang anak pemulung yang meninggal karena diare, hanya karena keluarganya tidak memiliki biaya berobat.
Di akhir sesi, ia meninggalkan sebuah panggilan aksi yang kuat untuk para mahasiswa. "Kesalahan terbesar anak muda adalah terlalu banyak berpikir sampai lupa melangkah. Done is better than perfect," tegasnya. "Temukan masalah di sekelilingmu, tawarkan gagasan sederhana, dan mulai hari ini!"
Kehadiran dr. Gamal Albinsaid diharapkan menjadi pemantik api semangat bagi para mahasiswa baru UISI untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan visi yang jelas, yaitu menjadi generasi unggul yang siap berkontribusi nyata untuk Indonesia. (may)