Kajian Ramadan Online : The Spiritual Financial Planning in The Covid-19 Pandemic

UISI - Departemen Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terus bergerak untuk meraih keberkahan di bulan Ramadan melalui rangkaian acara Eksyar Berbagi 2020. Salah satu rangkaian acaranya yakni kajian ramadan yang kembali diselenggarakan pada Jum’at  (08/05). Bertemakan“The Spiritual Financial Planning in the Covid-19 Pandemic” , acara yang dilaksanakan melalui google hangouts meet ini menghadirkan pembicara ahli yakni Dr. Bambang Tutuko, S.E.,M.M.,CFP.,AWP selaku Spiritual Financial Motivator dan Kepala Departemen Ekonomi Syariah UISI. 

Acara ini merupakan kegiatan kajian kedua yang diselenggarakan oleh Departemen Ekonomi Syariah UISI untuk tetap memberikan manfaat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan serta berinisiatif untuk membantu sesama. Dimana pada kajian pertama mengangkat materi kajian Quran, kemudian dilanjutkan dengan kajian kedua bertemakan perencanaan keuangan islami. Kajian kedua ini juga sebagai acara Online Trial Class Ekonomi Syariah UISI.

Dalam kajiannya, Ustadz Bambang Tutuko menjelaskan bahwa merencanakan sebuah perencanaan keuangan adalah sebuah ketakwaan kepada Allah SWT, yang dijelaskan dalam Al Quran (Q.S Al Hasyr:18). Dan sebagai seorang muslim, hendaknya untuk membuat suatu perencanaan keuangan yang bertujuan untuk Sakinah (Sakinah Finance), sesuai dengan Al Quran (Q.S Al Fath:4) yaitu sebuah ketenangan dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah. Kemudian agar menjadi keuangan yang sakinah, maka kita harus mengingat Allah SWT, karena Allah SWT selalu senantiasa bersama kita serta melakukan prioritas kebutuhan menurut Maqashid Syariah, yakni mendahulukan urutan Dharuriyyat (Primer), Hajiyyat (Sekunder), dan Tahsiniyyat (Tersier).

Selanjutnya, perencanaan keuangan sakinah dapat menciptakan kondisi keuangan yang sehat. Beliau membagikan tips untuk merencanaan keuangan sakinah dalam 3 pos untuk keuangan yang sehat, yakni :

1. Sedekah (seperti, zakat, sedekah diri sendiri & keluarga)
2. Kebutuhan Masa Kini (seperti, kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan primer)
3. Kebutuhan Masa Depan (seperti, pensiun, pendidikan anak, ibadah, buka usaha, hibah, waqaf)

Tips tersebut sangatlah bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam saat pandemi sekarang, ataupun sesudahnya, sesuai ungkapannya ”air hujan harus terus mengalir untuk menjadi hujan kembali, begitu juga pendapatan, harus terus dapat mengalir”.

“Perencanaan Keuangan adalah sebuah usaha manusia untuk memperoleh surplus, agar senantiasa ingat dan bersyukur kepada Allah SWT sehingga dicukupkan kebutuhannya dalam rangka menemukan jalan pulang kembali kepada-Nya, kuncinya adalah ingat dan syukur”, kata Ustadz Bambang Tutuko dalam materinya.

(muh/msl)