Kuliah tamu Ekonomi Syariah UISI bersama bapak Muhammad Abdul Ghani, Ph.D.
Kuliah tamu Ekonomi Syariah UISI bersama bapak Muhammad Abdul Ghani, Ph.D.
28 Maret 2019 | Tim Media UISI

Gali Ilmu, Ekonomi Syariah Selenggarakan Kuliah Tamu Hadirkan Pemateri Dari International Islamic University Malaysia

Departemen Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menyelenggarakan kuliah tamu di Auditorium Kampus B dengan tema “Discussion on Neurofinance & Investment Behavior in Islamic Economics Development” pada Rabu 27 Maret 2019.

Gresik – Departemen Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menyelenggarakan kuliah tamu  di Auditorium Kampus B dengan tema “Discussion on Neurofinance & Investment Behavior in Islamic Economics Development”  pada hari Rabu (27/03) lalu. Kuliah tamu ini mendatangkan pemateri dari Faculty of Economics and Management Sciences, International Islamic University Malaysia (IIUM) yang bernama bapak Muhammad Abdul Ghani, Ph.D.  Berbagai materi telah disampaikan oleh  pemateri salah satunya mengenai “Neurofinance”.

Dalam penjelasannya neurofinance merupakan kajian keuangan dengan menggunakan beberapa ilmu yakni ekonomi, keuangan, psikologi, biologi, dan neurologi. Kajian ini mengenai proses pengambilan keputusan serta bagaimana respon yang dikeluarkan seseorang ketika menerima informasi keuangan. Selain itu, neurofinance merupakan kajian keuangan yang terintegrasi dimana proses pengambilan keputusan tersebut dapat dipahami berdasarkan cara kerja otak ketika pengambilan keputusan keuangan dibuat.

Secara garis besar neurofinance merupakan neuron yang ada pada korteks manusia yang akan memainkan peranan penting ketika pengambilan keputusan keuangan dibuat. Kemudian membutuhkan keseriusan untuk memahaminya karena melibatkan beberapa ilmu. Hubungan neurofinance dengan investment behavior in islamic economics development adalah untuk mengetahui perilaku investor di pasar modal syariah.

Dalam penjelasannya, pemateri mengungkapkan bahwa para ekonom harus mempelajari otak “karena studi tentang otak akan mengkatalisasi perkembangan model baru untuk mempercepat laju dalam pengembangan model. Karena ilmu saraf akan memberikan tes empiris baru dan pada akhirnya kita akan dapat menggunakan pengukuran ilmu saraf untuk membantu orang lebih memahami dan mengelola diri mereka sendiri” tuturnya.

Selain itu, pengembangan ekonomi keuangan syariah dibutuhkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sehingga bermanfaat untuk membantu peneliti atau perilaku trader  dalam bertransaksi dipasar modal. Namun kesimpulannya adalah neurofinance dapat berkontribusi pada pemodelan keuangan melalui desain eksperimental dan metode statistik dalam keuangan  dan ekonomi Islam. (hdr/lkf)

Artikel Terkait