1 Februari 2024 | Tim Media UISI

GELAR PAMERAN KARYA, DKV UISI ANGKAT TEMA “PAMALI”

Pameran "Pamali" DKV UISI Sukses Tarik Perhatian, Edukasi Masyarakat

UISI – Program Studi Desain Komunikasi Visual menggelar Exhibition atau Pameran yang mengangkat tema "Pamali" dari karya mahasiswa semester 7 di Turbean Space, Gresik, pada tanggal 25-27 Januari 2024. Pameran ini menampilkan karya seni dua dimensi dan tiga dimensi implementasi timbul dan mix media dari berbagai mata kuliah. Tema “Pamali” yang diangkat merupakan sebuah larangan yang dipercaya oleh masyarakat jaman dahulu. Karya-karya yang dipamerkan bertujuan untuk mendidik dan mengubah stigma negatif masyarakat terhadap pamali dengan menunjukkan bahwa larangan tersebut dibuat demi kebaikan.

Beberapa karya yang menarik perhatian adalah "Don't Sit Down” dan “Hope Middle Will Die". Karya “Don’t Sit Down” sendiri menggambarkan seorang perempuan yang duduk di depan pintu. Karya ini menunjukkan bahwa pamali tentang perempuan yang duduk di depan pintu karena mitosnya akan menyusahkan rejeki, susah mendapat jodoh, hingga tidak laku-laku. Realitanya, dilarang duduk didepan pintu karena akan menghalangi jalan untuk orang masuk.

Sedangkan karya “Hope Middle Will Die” sendiri didasari pada Ki Hudoyo Doyodipuro dalam primbon.com yang menyebutkan pantangan untuk berfoto bersama dalam jumlah ganjil. "Janganlah berfoto dalam jumlah ganjil karena salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal," tulis Ki Hudoyo. la menyebutkan, yang akan cepat meninggal biasanya yang posisinya berada di tengah.

Sandy, ketua pelaksana pameran, mengatakan bahwa pameran ini melebihi ekspektasi. "Awalnya kami khawatir pengunjungnya sedikit, tetapi ternyata di malam puncak banyak sekali yang datang dari SMA, SMK, dan dari universitas lain," kata Sandy.

Pameran ini merupakan hasil dari mata kuliah Exhibition yang ditempuh oleh mahasiswa semester 7. Persiapan pameran ini hanya berlangsung selama dua minggu, dengan berbagai tantangan, termasuk waktu yang mepet dan konsep outdoor pertama yang dirancang oleh tim Exhibition.

"Ini adalah event outdoor pertama yang dirancang exhibiton yang menjadi tantangan tersendiri dengan waktu yang cukup mepet beserta konsep selama 3 hari. Sangat berkesan karena event yang memang dirancang pertama kali diluar kampus dan akan menjadi evaluasi tersendiri untuk tim acara di masa yang akan datang," ungkap tim acara.

Pameran "Pamali" diharapkan dapat mengubah stigma negatif masyarakat terhadap pamali dan melihatnya dari perspektif yang positif. Pameran ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menghasilkan karya seni yang edukatif dan kreatif. (may)

Artikel Terkait