Kuliah Kerja Nyata 2018 yang dilaksanakan di Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
Kuliah Kerja Nyata 2018 yang dilaksanakan di Desa Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
8 Maret 2018 | Tim Media UISI

Hadirkan Nuansa Baru KKN UISI 2018

Desa Campurejo merupakan sebuah desa yang berdampingan dengan pesisir, tidak heran disana banyak ditemui berbagai macam ikan dan olahannya.

Gresik – Seluruh mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) angkatan 2015, telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan selama 3 minggu mulai tanggal 11 Januari hingga 1 Februari 2018.  KKN adalah sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan cara terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan pengabdian di desa. Dalam mengembangkan ilmu yang didapat diperkuliahan, mahasiswa dapat mengaplikasikan berbagai ilmu agar mampu berperan serta berkontribusi langsung kepada mayarakat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan di daerah Rembang Jawa Tengah, tahun ini mahasiswa KKN UISI 2018 melangsungkan program pengabdian di 2 daerah yakni Gresik dan Lamongan.

Titik kumpul pemberangkatan dilaksanakan di lapangan UISI, kemudian dilanjutkan pemberangkatan oleh kendaraan elf menuju kanto pemkab untuk prosesi pelepasan yang telah dihadiri Prof. Herman Sasongko selaku rektor dan menyampaikan beberapa sambutan. “Kami memberikan tugas kepada mahasiwa untuk dapat terjun langsung ke masyarakat agar mampu menemukan masalah riil yang ada” ujar beliau yang kemudian dilanjutkan pemberangkatan menuju lokasi KKN. Kecamatan Panceng merupakan salah satu wilayah yang dijadikan sebagai lokasi KKN tahun ini. Beberapa desa di kecamatan ini memiliki Lokasi yang berdekatan dengan pesisir diantaranya yaitu Desa Wotan, Desa Petung, Desa Delegan, dan Desa Campurejo. Salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya ialah Desa Campurejo ini memiliki banyak penghasil ikan tentunya banyak sekali masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Dalam berbagai jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan, terdapat ikan yang diolah menjadi petis ikan. Bahan baku utama berasal dari sari ikan layang yang diracik oleh sebuah UMKM milik ibu Hj. Rokhani yang mana petis tersebut sudah dijual ke luar negeri. Ibu Hj Rokhani mengujarkan bahwa “petis ini dijualnya kiloan dan menggunakan wadah timba besar untuk dijual di pasar”. Meski begitu ada banyak pelanggan yang membeli petis ikan milik Ibu Hj. Rokhani.

Mahasiswa KKN Kelompok 30 ini pun mempunyai beberapa konsep untuk cara menjual dan cara pemasarannya. Selain itu potensi desa Campurejo adalah pengolahan dalam kerupuk ikan dan ikan asap. Desa Campurejo yang berbatasan dengan Kota Lamongan ini pun sangat kental dengan nuansa agamis. Berbagai pendidikan dengan nuansa islami juga banyak ditemukan disana. Masyarakat disana memang sedari dini menerapkan budaya agamis agar karakteristik islami dapat terjaga dengan baik. (lkf/far)

Artikel Terkait