Tangkapan layar kegiatan webinar magang sisfor yang membahas mengenai keuntungan magang industri.
Tangkapan layar kegiatan webinar magang sisfor yang membahas mengenai keuntungan magang industri.
12 April 2021 | Tim Media UISI

Implementasi Merdeka Belajar Melalui Program Magang Industri Bersama Sisfor UISI

Paradigma kehidupan kampus sekarang tidak hanya berkutat di bangku perkuliahan. Namun, sudah merambah ke lapangan secara langsung seperti magang industri, penelitian, dan kewirausahaan.

UISI – Magang menjadi pilihan alternatif para mahasiswa yang ingin segera merasakan praktik lapangan di dunia kerja. Dengan didukung Program Merdeka Belajar, kegiatan magang semakin diminati sehingga diperlukan persiapan yang kompatibel. Salah satunya, diadakan Webinar “Strategi Merdeka Belajar dan Magang di Era Pandemi” oleh Prodi Sistem Informasi UISI pada Minggu pagi (11/04).

Webinar dengan tema magang di era pandemi ini dilaksanakan secara online dan menghadirkan mahasiswa magang dari PT. Privy ID yang sekaligus seorang Mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2017, Naufal Andika Rahman. Pembicara menjelaskan tentang konsep baru dunia perkuliahan yaitu Program Merdeka Belajar yang digencarkan oleh pemerintah dan mulai diadopsi oleh UISI sendiri sebagai bentuk kemudahan belajar untuk para mahasiswa.

Naufal Andika Rahman, dengan disiplin ilmu Sistem Informasi mengajukan program magang sebagai UX &UI designer di PT. Privy ID menyatakan bahwa program magang ini menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan  mahasiswa dapat memahami seluk beluk dunia kerja dan aplikasi mata kuliah yang selama ini dipelajari. “Dengan magang sebagai UX designer saya bisa memahami peran kerja saya dan bersyukur karena saya ditempa terus oleh perusahaan untuk menjadi UX designer yang andal,” ujarnya.

Program magang ini merupakan salah satu interpretasi dari Program Merdeka Belajar sehingga mahasiswa tidak dibebani lagi dengan tugas akhir yang dirasa berat dan mendalam. Skripsi dapat digantikan oleh beberapa kegiatan seperti mengajar, kewirausahaan, penelitian, maupun magang yang nantinya akan dipresentasikan ketika program telah rampung sebagai tugas akhir kuliah.

Dalam pengajuannya sendiri, program magang atau yang lainnya harus memiliki dosen pembimbing dan mahasiswa dapat mengalokasikan penggantian sks berdasarkan disiplin ilmu yang ditekuni. Program Merdeka Belajar yang diambil harus relevan dengan sks yang diambil saat ini dengan kalkulasi maksimal 20 sks. “Program magang bisa dikonversikan hingga 20 sks. Selain itu wajib untuk kita yang ingin magang, untuk memilih dosen pembimbing yang akan membantu kita dalam menyusun laporan sebagai mediator dengan pihak kampus maupun dosen pengampu saat magang berlangsung,” pungkas Andika yang merupakan lulusan program magang dengan predikat memuaskan.(tan/rry)

Artikel Terkait