Pemateri saat menjelaskan mengenai prinsip dasar pembelajaran. Foto: tangkapan layar.
Pemateri saat menjelaskan mengenai prinsip dasar pembelajaran. Foto: tangkapan layar.
20 Februari 2021 | Tim Media UISI

Industrial Career Insight untuk Persiapkan Mahasiswa menuju Dunia Kerja

Pusat Karir UISI menyelenggarakan webinar karir dengan topik pengembangan personal dan inovasi. Acara berlangsung dengan pemateri dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Oktoria Masniari selaku General Manajer of Learning and Development.

UISI – Sabtu hari ini (20/02), Pusat Karir Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menggelar Webinar Industrial Career Insight yang membahas mengenai “People Development and Innovation”. Narasumber pada kali ini tak tanggung-tanggung, yakni Oktoria Masniari selaku General Manajer of Learning and Development PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Seperti pengenalan perusahaan pada umumnya, wanita yang kerap disapa Ria menjelaskan tentang profil perusahaan.

Dimulai sejak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. diresmikan pada tahun 1957 oleh Ir. Soekarno, yakni presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada masa itu. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan industri, entitas mengalami banyak perubahan hingga kepemilikan saham terbagi menjadi beberapa bagian. Pada tahun 2020, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membuat sebuah slogan atau tagline “We are now the solution  provider”, yang memiliki maksud bahwa perusahan Semen Indonesia Group (SIG) ingin menjadi perusahaan terdepan dalam memberikan solusi bahan bangunan inovatif dan terbaru, serta memiliki nilai tambah di kancah regional. Setelah itu, SIG memilih slogan baru yakni “Go Beyond Next” dengan harapan perusahaan dapat menciptakan produk yang  relevan dengan kebutuhan dan melebihi jangkauan.

Banyak hal yang disampaikan dalam webinar kali ini, terlebih lagi mengenai perubahan zaman, pergeseran teknologi, dan ketatnya dunia kerja.  Mahasiswa sebagai individu terkadang mudah sekali terjebak ke dalam zona nyaman. Padahal, praktek di tempat kerja membutuhkan banyak skill yang belum tentu sama dengan yang diperoleh dari bangku perkuliahan. Lulus dari universitas tidak serta merta membuat seseorang berhenti belajar. Saat masuk di perusahaan, seorang karyawan akan diberikan pelatihan hingga siap dilepas ke lapangan.

Prestasi dan imbalan yang didapatkan masing-masing individu akan berbeda tergantung dari pencapaian atau hal-hal yang telah berhasil karyawan tersebut lakukan. Upah yang diterima tidak dapat dipukul rata, karena pengukuran penggajian berdasarkan kinerja perseorangan. Dalam prosesnya, jenjang karir seseorang akan terbagi menjadi manajerial dan fungsional. Sehingga, seorang individu dapat memilih jalur mana yang akan ditempuh dan perlu menyiapkan pengembangan diri dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

Pada segi fungsional, menjadi seorang ahli atau spesialis sejajar dengan manajer yang berada di segi manajerial, atau sebagai contoh lain adalah posisi General Manajer akan setara dengan expert di bidang fungsional. Untuk melampaui jenjang karir, ada beberapa tantangan bertransformasi seperti keluar dari zona nyaman, masuk ke zona penuh kecemasan, lalu berpindah ke zona pembelajaran, hingga zona pertumbuhan dimana kita dapat mengatur tujuan baru.  Pada akhir sesi, Ria juga sempat menyampaikan terkait pengembangan diri pada rekan kerja satu tim atau bawahan ketika kita yang menjadi leader untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan bersama.

"Dalam pencapaian segala bentuk pengembangan dan invoasi diri kuncinya cuman satu, yaitu konsisten, konsisten, konsisten," pesannya. (rry/fns )

Artikel Terkait